Terlalu tampan

1.8K 253 11
                                    


"Buna Ji izin mau kerja kelompok di rumah Hyunjin yah?"

Jisung minta izin waktu dia baru saja turun dari kamarnya, terus waktu sampai didepan Donghyuck dia langsung mengelus perut bunanya yang sudah terlihat buncit.

"Ya sudah, Ji hati-hati yah dijalan. Ada uang jajan gak?"

"Ada kok bun, Ji pergi dulu." jisung mencium pipi Donghyuck terus dia nunduk kedepan perut bunanya "Adek, abang Ji pergi dulu yah. Adek jangan nakal didalam sana, kasihan buna. Ji sayang adek." setelah itu dia mencium perut Donghyuck.

Donghyuck tersenyum melihat itu, dia mengelus rambut Jisung.

"Iya.. Abang juga hati-hati di jalan." balas Donghyuck meniru suara anak kecil.

"Ji jalan ya buna, dadah."

Donghyuck kini menatap punggung Jisung yang sudah menghilang di pintu, terus dia kembali menonton film.

Sudah selama sejam dia nonton, akhirnya rasa bosan menghampiri. Segera dia berjalan ke arah kamar, lalu melihat Jeno yang lagi fokus depan laptopnya.

Selama Donghyuck hamil Jeno memang gak pergi ke kantor kalau gak ada pekerjaan yang mengharuskan dia hadir, makanya cowok itu memutuskan buat kerja dari rumah aja pakai laptop.

"Yayah... Hunggg...."

Suara manja Donghyuck terdengar membuat Jeno langsung menoleh kearah istri mungilnya, cowok itu langsung berjalan mendekati Donghyuck.

"Mau apa sayang, hm?"

Jeno bertanya sambil membawa Donghyuck dalam pelukannya, tangannya merapihkan surai lembut bini mungilnya. Donghyuck menatap Jeno dari bawah, Jeno juga menatapnya dari atas.

"Yayah.. Buna bosan, pengen jalan-jalan.."

Jeno yang melihat istrinya merengut, kini menangkup pipinya lalu mengecup bibir manis itu. Setelah melepas ciuman itu, dia langsung menggosokan hidungnya ke hidung Donghyuck.

"Ya sudah, ayok jalan-jalan. Yayah ganti dulu yah? Buna mau ganti juga gak?" tanya Jeno lembut.

Donghyuck menggeleng, lalu mendusel pada dada Jeno. Melihat itu Jeno terkekeh gemas, istrinya ini memang minta di makan.

"Kalau gitu buna tunggu dibawah yah sayang? Nono ganti pakaian dulu."

Jeno langsung mengecup kening Donghyuck, lalu segera mengganti pakaiannya ketika istri mungilnya sudah turun ke bawah.

Tanpa berlama-lama Jeno langsung turun kebawah menemui Donghyucknya, saat sampai dibawah dia udah lihat bininya yang menunggu di sofa.

"Sayang.. Ayo?"

Donghyuck yang mendengar suara Jeno langsung tersenyum lebar, dia segera menoleh kearah suaminya yang sudah berdiri sambil menyakukan tangannya disaku celana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Donghyuck yang mendengar suara Jeno langsung tersenyum lebar, dia segera menoleh kearah suaminya yang sudah berdiri sambil menyakukan tangannya disaku celana.

Tapi bukannya semangat, Donghyuck malah memasang wajah kesal. Hal itu tak luput dari penglihatan sepasang mata kelam yang teduh menatap bini mungilnya bingung.

"Kenapa sedih sayang?"

"Ihhhh Nono.. Sana ganti pakaian!!!! Kita mau jalan-jalan tahu bukan mau pertemuan sama rekan bisnis kamu. Humppppp..."

Donghyuck langsung cemberut, membuat Jeno kini mengangguk paham. Dia mengecup kening bini mungilnya sekilas, hamil kali ini benar-benar bikin Donghyuck berbeda, lebih sensitif tepatnya.

"Ya sudah, yayah ganti dulu."

Secepat kilat Jeno langsung kembali ke kamarnya, tak tunggu lama akhirnya suami tampannya balik lagi. Kali ini dengan pakaian lebih santai.

"Siap jalan-jalan bersama suami tampanmu ini, sayangku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Siap jalan-jalan bersama suami tampanmu ini, sayangku?"

Donghyuck yang melihat Jeno sudah berganti dengan pakaian santai, makin melengkungkan bibirnya kebawah. Kali ini Jeno langsung mengambil tempat duduk disamping bininya, terus dia mengelus rambut cowok mungil itu.

"Kok cemberut yang? Nono salah lagi?"

Mata cowok mungil itu kini berkaca-kaca menatap Jeno, membuat cowok jangkung itu kini panik. Tangannya mengelus pipi gembul bininya.

"Kok mau nangis sayang?"

Mendengar itu, Donghyuck langsung memeluk Jeno dengan erat. Membuat Jeno refleks balas memeluknya, tangannya mengelus punggung istrinya.

"Ihhh.. Nono hiks.. Kok makin tampan sih, buna kan gak mau nanti yayah dilirik orang-orang.. Hiks..!"

Dia kini menangis kencang, mendengar itu Jeno hanya bisa menghela nafas sabar. Ya ampun dia saat ini sedang menahan gemas.

"Pokoknya kita gak jadi keluar, buna udah gak mood.. Hiksss.. Yayah terlalu tampan, buna gak mau ya nanti yayah dilihatin!!"

Teriakan Donghyuck bikin Jeno senyum lebar, terus dia makin mendekap tubuh istrinya. Bibirnya mengecup sayang pucuk kepala Donghyuck.

Astaga bini gue gemesin banget, pengen nerkam anjir

"Ya sudah, kita dirumah saja yah sayang?"

Jeno bertanya lembut, cowok mungil itu langsung mengangguk. Kini dia menatap wajah Jeno yang menatapnya dengan manik teduh.

"Buna gemesin banget sih, cium dulu sini."

Donghyuck menghapus air matanya, lalu dia mencium bibir Jeno. Membuat Jeno menekan tengok bini mungilnya agar memperdalam ciuman itu. Awalnya hanya menempel, tapi nafsu bikin Jeno melumat habis bibir Donghyuck.

"Ummm....!"

Tangan Donghyuck memukul dada Jeno waktu dia ngerasa butuh oksigen, Jeno yang paham langsung melepas ciuman mereka. Segera bininya itu menghirup oksigen banyak-banyak.

Melihat penampilan bini mungilnya yang berantakan, dengan bibir bengkak bikin Jeno terangsang.

"Yang, satu ronde boleh gak?"

Donghyuck langsung menatap tajam Jeno, membuat suaminya menggeleng lalu tersenyum panik.

"Canda sayang. hehehe..."













TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC

KELUARGA RANDOM (NOHYUCK)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang