Bercerita tentang sebuah keluarga yang sangat random.
Yayah = Lee Jeno
Buna = Lee Donghyuck/ Lee Haechan
Anak = Lee Jisung
(JANGAN BERHARAP LEBIH SAMA CERITAKU! 😡)
• Ay nulis cerita ini karena gabut doang, so kalau mau baca silahkan kalau gak jug...
Jeno sekarang lagi dihalaman dia sedang memperbaiki meja untuk tanaman milik cowok itu. Sebenarnya sejak kemarin Donghyuck sudah meminta tolong, tapi baru sekarang dia ada waktu untuk memperbaikinya.
Sudah beberapa jam dia berkutat dengan palu dan paku, dan akhirnya Jeno selesai juga memperbaiki meja Donghyuck. Setelah menempatkan meja itu ditempatnya, dia menata kembali tanaman tanaman milik Donghyuck yang berada di pot. Bahkan tak lupa membereskan kekacauan yang dia perbuat.
Keringat membanjiri wajahnya membuat Jeno sesekali mengelap keringatnya.
"Akhirnya kelar juga, mandi ah..."
Dengan segera dia langsung berlari ke kamar mandi. Cowok itu bahkan sudah telanjang dan menyalahkan shower untuk membersihkan badannya.
Sedangkan Donghyuck lagi nenenin Jisung, sambil puk puk pantatnya.
Sesekali dia bakal bersenandung hingga mata Jisung mulai tertutup,
Tidak lama kemudian Jisung akhir nya tidur juga, dengan perlahan dia menjauhkan dadanya dari Jisung.
Donghyuck dengan perlahan keluar dari kamar Ji pelan pelan agar tak membangunkan pangeran kecilnya.
Ceklek!
Membuka pintu kamarnya sendiri, terus dia merebahkan badannya di kasur...
Karena bosan dia memutuskan untuk menscroll beranda ignya, namun itu tambah membuatnya bosan.
"Kira-kira Jeno udah kelar belom yah perbaiki meja bungaku?" gumannya.
Saat sedang asyik bergelut dengan pikirannya, tiba tiba suara teriakan Jeno terdengar.
"Yanggg, Hyuckkk aku lupa bawa handuk kamu anterin dong!!!!"
Donghyuck dengan cepat bangun dari kasur, terus dia berjalan ke arah handuk Jeno yang dijemur.
"Haduhhh ceroboh banget orang tua satu ini!" gerutunya.
Tapi tetap aja dia berjalan sambil membawa handuk buat suami tercintanya,
Tok.. Tok..
"Ini No handuknyaaa..!"
Tidak lama kemudian muka Jeno nongol separuh dari balik pintu, terus dia ngulurin tangannya..
Tapi tiba-tiba otak mesumnya mulai memikirkan sesuatu, jadi..
Waktu tangan Donghyuck udah terulur buat ngasih handuk, tiba-tiba tangan Jeno langsung menariknya masuk ke dalam kamar mandi.
Dengan cepat Jeno mengukung tubuh mungil Donghyuck kebelakang pintu,
"Main yuk yang?"
Jeno berbisik dengan suara serak serak basah, bikin bulu kuduk Donghyuck meremang bahkan sekarang dia kesulitan menelan ludah..
Sialan Jeno sexy banget anjirrrr mana bisa nolak! -batin buna.
Tapi karena tidak mau secepat itu masuk perangkap Jeno, jadi dengan cepat tangannya mendorong dada cowok itu.
"Gak mau ah yanggg,, malesss..."
Jeno gak menyerah, dia langsung mengambil tangan Donghyuck dan mengangkat tangan itu lalu menguncinya.
"Aku gak terima penolakan, sayang.."
Dia kembali berbisik terus dia menjilat kuping Donghyuck, sesekali menggigitnya..
Melihat Donghyuck yang tidak menolak, dengan cepat dia melumat habis bibir plum merah muda itu, tangan lainnya mulai masuk kedalam kaos Donghyuck..
"Emmhhhh...."
Desahan lolos dari bibir Donghyuck ketika Jeno dengan sengaja mencubit gemas nipple Donghyuck,
Mendengar itu makin menambah nafsu Jeno, dia menggigit kecil bibir Donghyuck membuat cowok itu refleks membuka mulutnya.
Tanpa menyia-nyiakan itu dengan cepat Jeno menjulurkan lidahnya, mengabsen semua yang ada didalam mulut itu. Sesekali lidahnya dengan nakal membelit lidah Donghyuck..
Melihat Donghyuck yang sepertinya kehabisan nafas, dia akhirnya mengakhiri ciuman itu dan kini turun ke leher Donghyuck.
Mencium mole yang berada di sana, sesekali membuat kissmark.
"Ngghhhh... Jenohhhh,,, ahhh..."
Desahan Donghyuck terdengar di kamar mandi, membuat Jeno makin bersemangat.
"Yanggg aku udah gak tahan, ayok lakuin adegan inti—"
"Huwaaaaa bunaaaaa... Kok ninggalin Ji sendiri sihhhh... Hiksss"
Tangisan Jisung terdengar membuat Donghyuck dengan cepat mendorong Jeno.
