1.1

1K 100 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Zion mengecek jam tangan yang melingkar indah di pergelangan tangannya. Dia baru sampai di bandara. Mencari keberadaan Terry diantara kerumunan manusia di bandara sore itu.

"Alen"

Zion menoleh begitu ada yang menepuk bahunya. Ternyata itu Terry yang berdiri di sebelahnya dengan sebuah koper besar dan Tote bag di kedua tangannya.

"Oh? Disini ternyata. Tapi.. btw"

"Kenapa?"

"Jangan manggil gw Alen lagi napa bang. Gw kan bukan bocil yang dulu demen lari-larian di kolam renang"

"Ya itu elu bego"

"Iyaa, tauuuuuuu.. tapi jangan manggil Alen dong. Gw udah 16 tahun nih, bukan 7 tahun lagi. Ih, elahhhhh"

"Hehe.."

Zion mengambil alih koper Terry dari tangan sang sepupu. Lantas, Terry merangkul Zion dan keduanya berjalan menuju mobil Zion yang diparkir tak jauh dari tempat mereka berada.

"Semester 2 gimana, bro?" Tanya Terry sambil meminum es kopinya. Zion mengangguk kecil dan tersenyum lalu menjawab, "Bagus. Nambah temen 4"

Terry yang nampak antusias menatap Zion yang sedang fokus melihat jalanan. Oleh karena itu, Terry bertanya lebih tentang teman-teman baru Zion itu.

"Yang satu Reza Satriyo Wicaksono, panggilannya Reza. Terus ada Jendra Ezlan Hasnanta, panggilannya Ezlan. Ada lagi Yanan Ivanders Damien, panggilannya Yanan. Terakhir Nasaka Farrel Jaguar, panggilannya Saka. Mereka pindahan dari SMA sebelah" jelas Zion.

Terry mengangguk paham, lalu matanya beralih pada ponselnya yang menampilkan notifikasi dari beberapa temannya.

"Eh, Ezlan itu adeknya si Jeff bukan sih?" Tanya Terry lagi. Zion mengangguk kecil sebagai jawaban dan Terry ber'oh'ria sebagai tanggapan.

"Tapi kok bang Terry tau?"

"He'eum. Jeff itu temen gw waktu masa sekolah dulu. Jeff itu dekel gw, dan kita sama-sama tim basket jadi saling kenal

Tapi, gw jadi anggota basket cuman sebentar. 'Kan gw dikirim ke luar negeri bareng Daniel. Eh, abis itu gw ke Thailand, Daniel balik ke Indonesia. Dan lu tau gw di Thailand ngapain"

Zion mengangguk paham mendengar penjelasan dari sang sepupu. Mereka larut dalam kesunyian di dalam mobil kecuali musik yang mengalun sebagai teman perjalanan.

 Mereka larut dalam kesunyian di dalam mobil kecuali musik yang mengalun sebagai teman perjalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[-] The Zion's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang