2.5

606 67 14
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

5 hari setelah hari ulangtahun Zion, kini remaja itu sudah diperbolehkan pulang. Kondisinya sudah dinyatakan membaik dari hari-hari sebelumnya. Oleh karena itu, Kevan telah mengizinkan Zion untuk kembali ke rumahnya. Dengan catatan, anak itu harus diawasi terus pola makan dan tidurnya.

Dengan ditemani Terry dan Naga, Zion merapikan barang-barangnya selama di rumah sakit untuk kembali dibawa pulang. Dirinya sangat antusias ketika Kevan memberi izin untuk pulang hari ini.

Ia merindukan rumahnya itu.

Diantar pula oleh Johnny, Zion memasuki mobil milik sahabat kakak sulungnya bersama Terry di sebelah kursi kemudi dan Naga yang duduk disebelahnya di kursi penumpang.

Keadaan dalam mobil selama perjalanan tidak ada pembicaraan kecuali dua yang tertua. Karena Zion tertidur, begitupun Naga yang turut mengantuk ketika melihat sahabatnya itu sudah tidur. Maka berakhirlah keduanya tidur sambil saling menyender.

30 menit perjalanan dari rumah sakit menuju rumah pun berakhir. Naga terbangun kala matanya yang terpejam di colek-colek oleh sang kakak.

Ia mengikuti instruksi sang kakak agar membantu Terry mengeluarkan barang-barang di bagasi, sementara Johnny akan menggendong Zion yang masih terlelap tanpa terganggu sedikit pun. Sepertinya anak itu mengantuk karena semalam Zion sangat semangat untuk pulang berakhir menjadi tidur larut setelah diberikan ancaman oleh Tristan.

Melangkah menjauhi mobil, di depan pintu ada Marshal yang tersenyum lebar menyambut kedatangan 4 orang yang ditunggunya sedari pagi. Kalau boleh jujur, Marshal tidak berhenti tersenyum ketika mendapat kabar bahwa adik 'kesayangannya' kali ini akan kembali ke rumah.

Marshal mengambil alih tas dengan ukuran cukup besar yang diseret Naga setengah nyawa, membiarkan anak itu membawa tas kecil yang berisi obat-obatan saja.

Ia berjalan lebih dulu menuju kamar Zion, sekaligus membuka kunci pintu kamar disebelahnya dan menyalakan lampu tidurnya.

Perlahan Johnny membaringkan tubuh Zion diatas kasur yang nyaman. Marshal menarik selimut sang adik hingga menutupi sebatas leher.

Terry tersenyum melihatnya, ia menarik pelan Naga yang baru muncul dengan wajah kantuknya.

"Tuh, tidur sebelah Zion. Atau engga kasur di sebelahnya tuh. Masih ngantuk 'kan? Sana, nanti Johnny kesini lagi kok" tutur Terry sambil menuntun Naga masuk kedalam kamar Zion.

Tanpa membuka suara Naga hanya menurut, ia memilih melanjutkan tidurnya di kasur lain di dalam kamar tidur Zion. Sementara ketiga yang lebih tua terkekeh geli sambil menggeleng pelan. Ketiganya kompak keluar kamar, membiarkan dua remaja itu beristirahat untuk pagi ini.

"John, langsung ke kantor atau mau disini dulu?" Tanya Terry sambil menuruni tangga bersamanya dan Marshal.

"Langsung ke kantor, Ry. Ada berkas yang belom gue tanda tangani. Kliennya dateng siang ini, makanya mau langsung ke kantor aja" jawab Johnny sambil menyugar rambutnya ke belakang.

[-] The Zion's DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang