8.Penjelasan Ayah Bunda

651 44 13
                                    

Tolong tandain kalau ada typo

Mau krisar hok mangga, komen aja

Happy Reading-!🌻

Ravin yang mendengar ucapan para kaum hawa itu hanya diam dengan wajah tripleknya.

"Weh serasa jadi seleb gue."

"Yee dasar Rakdut, mereka itu ngomongnya ke yang ditengah."

Ravin yang merasa dipanggil hanya menoleh dengan tatapan bingung.

"Apa?"

"Ehh enggak kok Bos."

"Hm."

Raka menatap sekeliling kantin untuk mencari meja kosong, namun semua meja sudah penuh.

"Wah mejanya penuh cug." ujar Raka.

"Lah iye tumben, kaga biasanya rame."  heran Reno.

"Jadi kita duduk dimana ini Bos?"

Ravin menatap sekeliling, lalu pandangannya menuju kearah dimana Rere dan Citra sedang anteng memakan makanannya.

Raka yang melihat arah pandang Ravin, mengerti maksudnya.

"Meja neng Rere masih kosong tuh."

"Sabi kali la, duduk disitu."

Reno menatap kearah meja Rere, ya memang masih ada sisa tempat untuk duduk.

"Wah anjayani, skuy lah."

"Vin, mau kaga?"

Ravin mengangguk.

Lalu merekapun pergi kearah meja Rere, Citra yang menyadari Ravin dan dua kunyuk itu akan menghampiri mereka, ia segera berbisik kepada Rere.

"Ree, liat deh, kayaknya mau duduk disini."

"Siapa?"

"Itu heh."

Rere langsung melihat arah pandang Citra.

"Biarin ajalah Cit, tempat umum ini toh."

"Bukan masalah tempat umum begi, gue deg degan kalau ada Reno." batin Citra.

"Hai Neng Rereee, kiw." sapa Raka.

"Hai."

"Boleh duduk disini Re?" tanya Raka.

Rere melihat kearah Citra, lalu mau tak mau Citra mengangguk mengiyakan.

"Duduk aja."

"Wesss tengkyu neng Rere, makin sayang dech." ucap Raka yang sambil memeluk Reno.

"Gue masih normal anjir." kesal reno sambil menjauhkan Raka dari keteknya.

Rere dan Citra yang melihatnya hanya bisa menahan tawanya, bagaimana tidak? Reno mendorong Raka hingga posisi Raka sangat mengenaskan, kaki diatas meja, kepala dibawah lantai kantin, sangat kece bukan?

"Anjir lo ya, sakit bego."

"Bangunin gue lo Ren."

"Ogah, suruh Dinda aja sono." ucap Reno dengan jenggel.

"Bangunin Ren, kasian."

Reno yang mendengar ucapan Ravin, hanya bisa pasrah.

"Sini tangan lo."

Lalu Reno membantu Raka yang kesusahan untuk berdiri.

"Shhh sakit anjir, lo ma dorong nya pake tenaga dalem."

RENDRA || After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang