13.Tamu tak di undang

532 44 6
                                    

Happy Reading-!🌻

"Woi Danu, masih lama gak?"

"Sabar heh, google maps nye eror."

"Belok kiri menuju Jalan Angsa, setelah 15 menit tujuan anda berada di sebelah kanan."

"Adoh geser dong Nadya." ucap Bunga yang duduk di dekat pintu.

"Gue juga sempit Bunga."

"Mobil lo kaga ada fasilitasnye sama sekali apa Dan?" tanya Citra yang sedang menahan mual.

"Tau sih, pewangi nya enek, tisu kaga ada, duit receh juga gaada, beda banget mobil Kakak gue." sambung Denis.

"Bacot lo pada, udah nyampe nih, bentar lagi." ujar Danu.

"Rumahnya yang mana?"

"Nah itu tuh yang pager naga Cit."

"Itu nomor berapa Jo, liat sono."

"Yeee, dasar Afan prik."

Jojo turun dan memeriksa berapa nomor rumah itu.

"Dimana coba di pasangnya." gumam Jojo.

"Maaf Den, nyari siapa?" ucap seorang satpam yang sedang bertugas.

"Eh Pak mau nanya, apa bener ini rumahnya Rere?"

"Saha Rere?"

"Aduh pokonya Rere Pak, kalau gak salah Reresha Athalia"

"Tunggu, Bapak loading ini"

Pak satpam mengetuk-ngetuk dagunya pertanda ia sedang mengingat sesuatu.

"Ohhh putrinya Pak Aryo?"

"Ngapain dah tu si Jojo?"

"Diem aja lon Dan, dia lagi nanya tuh" jawab Citra.

"E-eh gak tau Pak." ucap Jojo sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Lah terus saha atuh Den?"

"Gatau saya juga Pak."

"Coba weh atuh, tanya sama yang jaga rumah ini."

"Oh gitu ya Pak?"

"Iya Den, saya permisi dulu."

"Terimakasih ya Pak."

"Yo, mari."

Setelah kepergian satpam tersebut, jojo kembali ke mobil.

🌻

"Gimana?" tanya mereka serempak.

"Buset, sabar atuh, kayak mau demo aje lo pade, udah kompak, serempak lagi."

"Ih bacot lo Jo." ucap Lena yang sudah kesal.

"Iye rumahnya Rere disitu kali."

"Anjir, yang bener lo, salah rumah gimana?"  tanya Afan.

"Percaya sama gue deh, buru dha, aus nih."

"Dasar gaada akhlak." gumam Nadya yang di dengar oleh Danu.

Mereka turun dari mobil, dan menghampiri rumah yang Jojo bicarakan tadi.

"Bel nya mane weh?" celetuk Bunga.

"Itu Bung, pencet gih." ujar Afan.

"Dih nyuruh lo Fan."

"Pencet Bunga, lo kan deket dari situ." ucap Nadya dengan lembut.

"hufttt, kalau Ibu ratu sudah menyuruh, maka tidak bisa di tolak." gumam Bunga.

Tingnong

RENDRA || After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang