4.Bunda khawatir

819 57 13
                                    

Happy Reading-!🌻

Sementara itu di kediaman Mahesa, semua keluarga di landa kecemasan lantaran anak gadis mereka belum pulang sedari tadi.

"Hiks ini gimana Yah, Rere kok belum pulang juga. Padahal udah jam segini."

Aryo yang melihat Istrinya menangis itu sedari tadi menenangkannya, dan berusaha meyakinkan nya bahwa sebentar lagi Rere pasti akan pulang.

"Sabar Bun, sebenar lagi pasti pulang."

Ata yang sedari tadi melihat Bundanya menangis, ia juga ikut andil untuk menenangkan nya, lagi pula kan siapa yang tidak khawatir jika anak gadis mereka belum pulang, padahal sekolah sudah bubar sejak 1 jam yang lalu.

"Bun, maafin Ata, ini gara-gara Ata, coba kalau tadi Ata jemput Rere dulu. Pasti gaakan kaya gini."

"Maafin Ata Bun."

"Jangan salahin diri kamu nak."

"Tapi Yah, ini memang salah Ata."

Aryo yang melihatnya itu hanya tersenyum tipis, ia bersyukur memiliki anak laki-laki yang begitu bertanggung jawab pada adik perempuannya.

"Kalian berdua tunggu disini ya."

"Ata jagain Bunda, Ayah mau tunggu Rere di depan."

"Okee Yah, tapi kalau sampai 15 menit Rere belum datang, kita harus cari Rere ya Yah, Ata ga mau sesuatu terjadi pada Adik Ata."

"Pasti, jaga Bunda ya."

Ata yang mendengar perintah dari Ayahnya itu menganggukkan kepalanya sebagai pertanda iya.

🌻

Disisi lain, Rere dan Ravin baru saja memasuki gerbang perumahan Tulip.

"Ini jalannya kemana Re?"

"Belok kanan Vin, terus lurus, rumah paling pojok."

"Oke."

Brum brum

Suara deru motor mengalihkan atensi Ayah dari dua anak itu yang sedang merasa khawatir.

"Rere dianter siapa?" monolognya.

Rere turun dari motor Ravin, lalu ia melepas jaket yang melilit di pinggang nya dan memberikannya pada Ravin.

"Ini jaket lo."

"Hm."

Lalu Rere melepaskan helm yang menempel pada kepalanya itu dengan sedikit kesusahan.

"Ck tinggal minta tolong apa susah nya si, gausah gengsi."

"Ni orang kayaknya cenayang deh" batinnya.

"Gue bukan cenayang."

Rere yang mendengarnya hanya menatap Ravin dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Terpesona lo sama gue? Sampe segitunya."

"Dih geer, mana ada gue suka orang modelan triplek kayak lo" gumam Rere.

Author:Jangan gitu lo Re,kemakan omongan sendiri mampus

Rere:yee si author,kaga usah kaya Citra dah

RENDRA || After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang