46.Siska? Habib?

109 4 0
                                    

Happy Reading-!🌻

"Nanti yang perempuan main ke balkon atas aja ya? Atau mau dikamar Rere juga boleh." ujar Ravin dengan tatapan serius.

Mereka menatap bingung ke arah Ravin. "Kamu mau kemana?" tanya Rere.

"Aku disini sama yang lain, mau bahas sesuatu. Kalian kalo bisa keatas sekarang gih." titah Ravin.

Rere mengangguk, Ia tak bisa membantah ucapan suaminya itu, karna melalui tatapannya yang teduh, Rere dapat melihat keseriusan di wajah tampannya itu.

"Iya, aku sama yang lain keatas." final Rere.

Rere membawa Nadya dan yang lain menuju kamarnya dan Ravin. Tadinya Ia ingin membawa mereka ke balkon apartemen, namun mengingat cuaca yang sangat panas, tak memungkinkan untuk duduk bersantai disana.

"Penasaran gue, ngomongin apa ya mereka dibawah?" heran Bunga.

Lena menggeleng. "Biarin toh, biar jadi urusan mereka aja."

"Yaudah gausah dipikirin. Kalaupun ada sesuatu gue yakin, mereka bakalan beresin itu dengan baik." ujar Citra yang merebahkan tubuhnya di karpet berbulu.

Nadya mengangguk. "Btw ini kita di kamar lo sama Ravin ya?" tanya Nadya yang sambil menatap sebuah figura sedikit besar, memperlihatkan sepasang remaja yang sedang berdiri di atas pelaminan.

"Hehe iya, maaf ya kalau berantakan."

"Duh jadi gaenak nih, masa kita numpang dikamar pasutri." ucap Bunga terkekeh.

Rere tersenyum. "Gapapa, temenin gue. Kita drakoran kuy!"

Mereka mengangguk antusias. "Kalo ini Lelen gabisa nolak."

Merekapun menonton drama Korea yang berjudul "The K2", sementara di lantai dasar, keadaan begitu berbanding terbalik.

"Jadi gimana? Udah masuk sekolah dia?"

Reno mengangguk mantap. "Udah, kemarin gue cek koridor sebelah, si Siska udah mulai bully orang lagi."

Danu menunjukkan beberapa video yang berasal dari beberapa teman-teman intelnya itu.

"Loh, ini Habib yang anak beasiswa baru masuk kemarin-kemarin itu kan? Yang beda dikit sama Rere." heran Ravin.

Afan mengangguk. "Si Habib kalo kata gue ga secupu itu sih."

"Iya njir! Waktu itu gue liat dia ekskul bela diri jago banget." pekik Jojo heboh.

"Gue rasa Habib ada sesuatu sama Siska deh, gamungkin gaada apa-apa. Dari perawakannya aja dia itu cupu kaya dibuat-buat." ujar Raka.

"Gue dari dulu mau banget ngeluarin si Siska dari sekolah. Tapi Om Irawan ga bisa main DO gitu aja. Soalnya kan separuh dana sekolah paling banyak dari bokapnya si Siska." papar Ravin dengan mengusap wajahnya kasar. Pikirannya saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"Vin, gini deh sekarang. Rere kan paling banyak waktunya disekolah hampir sama kita terus. Jadi lo cukup jaga dari jauh aja, buat seolah-olah lo gaada apa-apa sama Rere." pinta Denis.

RENDRA || After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang