Happy Reading-!🌻
Setelah sholat isya, merekapun pergi menuju meja makan untuk melaksanakan makan malam.
"Bunda yang masak?" tanya Rere.
"Bukan."
"Lah terus siapa dong?"
"Mbak kun." jawab Ata.
"Dih, nyambung ae, kek tiang listrik lo."
"Serah Abang lah."
"Jadi siapa yang masak nich?"
"Ya Bunda lah, masa Mbak kun."
"Kirain Mbak kun, kan kalau masakan Mbak kun boleh juga lah. Penasaran Rere sama rasanya."
"Kalau kamu mau cobain masakan Mbak kun, suruh aja Mbak kun nya itu masak. Simpel kan." ujar Aryo.
Ata yang sedari tadi menyimak obrolan ke tiga nya itu, hanya bisa menghela nafas.
"Kayaknya keluarga gue punya bakat terpendam buat jadi pelawak deh." gumam Ata.
"Yee si Ayah, caranya nyuruh Mbak kun gimana? Rere kan gak tau."
"Coba aja kamu nangkring magrib-magrib di TPU, terus kalau ketemu Mbaknya kamu ajak. Insyallah bakal nemu Re, Bunda jamin."
"Boleh juga ide Bunda tuh Re."
"Iya ya, bener juga."
"Sedeng ni orang bertiga." gumam Ata yang di dengar oleh Rere.
"Rere ga sedeng dih."
Aryo dan Liliy yang mendengar ucapan putrinya itu langsung mengikuti arah pandang Rere.
"Mampus gue" lirih Ata.
"Kamu ngatain Ayah, Bunda sama Adek kamu sedeng heh?"
"Ehhh g-ga gitu Bun, Yah."
"Awas ya kamu."
Ata yang mendapat tatapan mengintimidasi dari Ayahnya itu segera mengalihkan topik.
"Ayo makan, Ata udah laper."
"Pimpin do'a Yah."
"Iya Bun."
Setelah beres berdoa, ke empat nyapun mulai menikmati makanannya masing-masing.
"Masakan Bunda memang ya terbaik."
"Kamu bisa aja deh bikin Bunda senyum senyum sendiri Re."
"Emangnya Bunda ga pernah di gombalin ya sama Ayah?" ujar Ata.
Aryo pun yang mendengar ucapan putranya itu, lantas langsung tersedak.
Uhuk-uhuk
Liliy yang melihatnya segera memberikan Aryo minum, dan menepuk nepuk pundaknya.
"Jangan jangan bener lagi ya? Ayah ga pernah gombalin Bunda."
"Pernah kok, kata siapa ga pernah."
"Hilih, pernah pernah. Ketemu pertama kali aja cuek banget kaya triplek."
"Wahh, jadi ternyata Ayah ga pernah gombalin Bunda ni?"
"Pernah kok Re, cuman waktu Ayahmu itu sudah jatuh dalam pesona Bunda yang cangtip ini."
Aryo yang mendengar ucapan istrinya itu memutar bola matanya dengan malas.
"Rumit juga ya kisah Bunda sama Ayah dulu."
"Iyaa tu, pasti perjuangan banget. Secara kan dulu Bunda bilang Ayah kaya triplek."
"Yaaa begitulah."
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDRA || After Married
General Fiction[𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈] [𝐔𝐏 𝐒𝐄𝐓𝐈𝐀𝐏 𝐇𝐀𝐑𝐈 𝐊𝐀𝐋𝐎 𝐆𝐀 𝐌𝐀𝐆𝐄𝐑] [𝐁𝐔𝐃𝐀𝐘𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀] Cover by:@nnaxzy Rere dan Ravin harus menjalani ikatan pernikahan, disaat keduanya masih berstatus pelajar. J...