32.Speechless

95 12 1
                                    

Happy Reading-!🌻

"Ini gaada yang mau jawab salam gue?" tanya Rere

Mereka yang sedang diam menatap Rere, langsung serempak membalas salam.

"Waalaikumsalam..."

"Nah pinter, baru gue bisa masuk sekarang."

Rere melangkah menuju kursi kesayangannya itu. Namun saat ia baru mulai untuk membaca novel, seluruh penghuni kelas yang ada disana, tiba-tiba mengerumuni mejanya.

"Eh, kenapa ini? Kok jadi ngerumun disini." ucap Rere terherah-heran.

Kunyuk-kunyuk yang tadinya diam, mereka mulai angkat bicara.

"Demi Allah, ini lo Re?" ujar Jojo sambil mengusap dadanya.

"Re, gue mau jujur."

"Gaada yang ngelarang lo jujur Ta, silahkan."

Citra masih diam membisu menatap Rere, begitupun yang lain.

Di sekolah ini, memang jarang sekali siswi memakai jilbab. Umumnya mayoritas siswi disini tidak berjilbab, sehingga hanya bisa dihitung, ada beberapa orang saja, yang memakai jilbab.

"Masyaallah Re, gue ga bisa berkata-kata." gumam Citra.

Nadya tersenyum penuh arti kepada Rere.

"Belajar pelan-pelan ya Re. Semoga lo tetap Istiqamah, dan selalu ada dijalannya."

"Aamiin Nadya, terimakasih untuk doa baiknya." ucap Rere sambil tersenyum.

"Gue sebagai ketua geng kita, geng kunyuk, ingin mewakilkan isi hati seluruh anggota." ujar Afan.

"Dih pake diwakilkan, udah kaya rapat aje nih kita." gumam Rere.

"Jujur, kami speechless. Atas apa yang dilakukan oleh Adik kami. Kita semua sudah tidak bisa berkata-kata."

"Segini baru pakai jilbab, gimana gue kalo langsung pake cadar nanti, pingsan kah mereka?" batin Rere berucap.

"Rereku sayang, cintaku, adikku." ucap Lena sambil mengunyel-ngunyel pipi Rere, yang mengemmbang itu.

"Ih Lena, udah. Sakit tau."

"Utuktuk, maaf ya. Kebabblas tadi."

Lena pun mengusap kepala Rere.

"Bismillah ya, inget kata Nadya, pelan-pelan."

Rere tersenyum sambil mengangkat jempolnya.

"Siap Kak Len."

Denis dan kembarannya yang sedari tadi diam, mulai bersuara.

"Udah ya, gue masih kaget. Jujur aja, gue pangling liat lo Re." celetuk Denis.

"Auranya langsung beda ya? Kaya bukan aura biasanya." timpal Danu.

"Iya beda aja gitu, lebih bersinar."

Mereka mengangguk apa yang dibilang Nadya.

RENDRA || After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang