25.Bunda Pergi

433 25 7
                                    

Happy Reading-!🌻

Kini mereka berempat sedang berbincang-bincang di ruang tamu, sebari menunggu keberangkatan Liliy.

"Jadi gimana hubungan lo sama Ravin?" ujar Lena dengan tatapan serius nya.

"Sejauh ini baik Len, dia mulai ngerubah sifat dinginnya."

"Ngomong irit nya gimana Re?" ucap Bunga yang sebari memakan keripik singkok balado nya.

"Ngomong irit? Allhamdulillah udah mulai ngomong panjang, walaupun masih ada hm nya."

"Oh jelas, sudah menjadi kata andalan." jawab Bunga.

Rere dan Lena pun terkikik geli, ya memang benar kata hm itu tak jauh dari seorang Ravindra.

"Eh iya, tadi dia bilang kalau Es krim nya habis suruh chat aja. Tapi masalahnya kan belum saling tukar nomor wa." gumamnya

"Apa Re? Nomor siapa?"

"Enggak, bukan apa-apa kok Len."

"Yakali gue minta ke mereka, bisa-bisa di timpuk gue sama mereka." batinnya.

"Oh iya Re, lo ga follow Instagram nya kak Ravin?"

Rere yang mendengar pertanyaan Bunga langsung menggelengkan kepalanya.

"HEH SERIUS..."

"Iya serius, dua rius deh."

Lena hanya bisa menggelengkan kepalanya, karena melihat tingkah Rere yang kelewat biasa saja.

"Nanti gue follow sekalian gue dm kalau perlu. Dm minta beli Es krim sih, hehehe."

"Lailahaillallah, punya temen modelannya kaya gini banget." gumam Bunga yang sudah terlihat frustasi.

Rere melihat ke arah Citra yang sedari tadi memilih untuk tidur. Kurang nyenyak apa lagi tidur nya Citra, posisi tengkurap, kepala menghadap kolong meja dan jangan lupakan salah satu kakinya naik ke atas sofa.

"Ta ih, gaasik milih turu mulu."

"Citra balik sekolah biasa turu Re, kalau ga turu dia ga bisa begadang nanti."

"Dih bisa gitu, emang iya Bung?"

Bunga mengangguk.

"Hooh, yang dibilang Lenoi bener."

"Yaudah deh, biarin aja Citra turu. Jangan di bangunin lagi, kasian juga."

Liliy turun dari tangga dengan menenteng satu koper besar.

"Bunda mau otw sekarang?"

"Iya Re, mau beli sesuatu dulu soalnya."

"Oh oke, titip salam sama Ayah ya Bun."

"Bang Ata?"

"Iya, boleh kok."

Rere tersenyum, namun wajahnya tertekan. Ia pun segera pergi menuju dapur untuk mengambil beberapa Es krim.

RENDRA || After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang