Happy Reading-!🌻
Tak terasa waktu makan malampun tiba. Kini saatnya bagi mereka yang sudah lapar untuk mengisi perutnya, namun beda halnya dengan ke-lima gadis itu.
"IH AYO DONG, GUE LAPER!" teriak Bunga.
Tak
Lena menyentil kening Bunga dengan perasaan geram.
"Lo tau sabar gak sih?! Rere lagi pakai jilbabnya dulu."
"Oh, ngomong dong dari tadi, nunggu Rere gitu." gumamnya yang di dengar oleh Lena.
"Wes lah bro, karepmu." celetuk Lena.
Tak lama setelah itu keluarlah Nadya, Citra dan Rere yang baru saja selesai bersiap untuk makan malam di bawah.
"Ini nih, pucuk dicinta bulanpun tiba." ujar Bunga.
"Kenapa lama banget? Udah laper loh ini."
Rere menggaruk tengguknya yang tak gatal. "Maaf ya, tadi Rere ga sengaja ketiduran lagi, jadinya Nanad sama Ita bangunin Rere, terus pas Rere bangun mau ke kamar mandi Rere ga sengajak nendang cangkir teh, jadi ya gitu deh."
"Mandi dulu ya?" ucap Bunga dengan nada yang mengintimidasi.
"Iya, kalo ga mandi nanti Rere ditempelen semut berjamaah." sahut Citra.
"Yaudah yuk kebawah, takut yang lain udah nungguin."
Mereka melirik kearah Nadya yang sudah menuruni anak tangga satu persatu.
Tanpa ba bi bu, merekapun segera menyusul Nadya dengan langkah sedikit lebih cepat.
"Nanad, kenapa bilangnya pas udah ditangga." cicit Rere.
"Kalian lama, gue jadinya duluan"
"Maaf ya Nanad, kalau misalkan kita buat Nanad kesel." ucap Bunga yang sudah berada di lantai dasar.
Nadya menggeleng, memang tingkah teman-temannya ini kadang diluar nalar, dan tak habis fikir.
"Kuy makan!" ujar Rere yang sudah berlari kecil mendahului mereka.
Sementara itu dimeja makan, terlihat Liliy dan yang lain menghela nafas sabar tak kala anak-anak gadisnya belum sama sekali menampakkan batang hidungnya.
"Mau makan duluan, tapi masa iya duluan, malu dong sama Bunda." gumam Jojo.
"Gapapa, namanya juga perempuan kan Bun? Mungkin ini hal yang wajar." ucap Danu sambil menaikkan bahunya.
Liliy mengedarkan padangannya ke penjuru rumah dan menemukan putrinya yang sedang berlari kecil untuk cepat sampai di meja makan.
"Jangan lari, nanti jatuh!" peringat Liliy yang sudah menegur Rere disaat gadis itu sudah dekat.
Rere berjalan dengan santai. "Hehehe, maaf ya Bunda sayang, Rere udah laper abisnya." ucapnya sambil menarik kurisi disebelah Ata.
"Ah akhirnya, yang ditunggu datang juga." ujar Afan sambil menggelengkan kepalanya tak kala melihat Nadya yang baru datang bersama yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDRA || After Married
General Fiction[𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐑𝐄𝐕𝐈𝐒𝐈] [𝐔𝐏 𝐒𝐄𝐓𝐈𝐀𝐏 𝐇𝐀𝐑𝐈 𝐊𝐀𝐋𝐎 𝐆𝐀 𝐌𝐀𝐆𝐄𝐑] [𝐁𝐔𝐃𝐀𝐘𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀] Cover by:@nnaxzy Rere dan Ravin harus menjalani ikatan pernikahan, disaat keduanya masih berstatus pelajar. J...