• Rahasia •

325 42 474
                                    

Siang ini semua kegiatan club sudah berakhir. Sebagian merasa kelelahan dengan kegiatan club hari ini. Terutama club yang mengandalkan tenaga fisik. Mungkin yang santai hanya club royal garden, karena sepanjang kegiatan club hanya duduk minum teh doang. Jadi lebih mirip tea club daripada royal garden.

Kantin seperti biasa tentu saja ramai pada jam makan seperti ini. Terutama yang sudah kelaparan dari tadi karena tenaga yang terkuras banyak. Porsi yang diambil tentu saja tidak akan sedikit. Mengisi kembali tenaga yang sudah terkuras banyak. Walaupun setelah ini pasti langsung molor di kamar asrama. Tentu saja karena Ji Ah memberi tahu bahwa tidak ada tugas apapun hari ini.

Lelah itu harus dilanjut dengan kegiatan santuy. Atau sebagian mungkin bakal lanjutin acara kegiatan ngerusuh. Diam-diam ada yang melakukan ritual yang author sendiri juga tidak tahu mereka ngapain. Kalau kata sebagian orang itu, "Ini namanya sedang mencari uang dengan gaya,"

Buat yang sadar diri aja sih siapa yang ngomong begitu. Dan entah bagaimana itu menjadi sebuah trending di SMA Garden Queen. Terutama sejak memasuki asrama untuk acara INTO YOU. Siapa yang memulai juga tidak tahu.

Ngomong-ngomong soal ritual. Jam makan siang seperti ini, selain untuk makan siang malah digunakan untuk beradu.

"AKU DAPAT 2 JUTA SEKALI COBA!" seru Yuna yang merasa bangga dengan hasil yang ia dapatkan semalam.

"3 juta," ucap Kizuna yang dengan santainya langsung menunjukkan uangnya secara tunai.

"Kok bisa?!" tanya Yuna yang kaget melihat hasil punya Kizuna malah lebih banyak darinya.

"Ya dibisain, caramu kurang berhasil mungkin," ucap Kizuna.

"Eh Tami-chan mau kemana ?" tanya Haruna ketika melihat Tami mau beranjak dari tempatnya. Lagi seru jangan main kabur aja dong /heh.

"Berhenti menyeretku dalam kegiatan nggak guna kek gini," ucap Tami yang sudah lelah. Dari dulu berusaha untuk menjalani masa SMA yang damai. Tapi ada aja kelakuan Kizuna dan Haruna yang akhirnya malah menyerer dirinya untuk ikut kelakuan mereka yang ngadi-ngadi.

"AYO RAME-RAME NGEPET BARENG NANTI MALAM!" seru Cansa yang asal langsung nimbrung aja.

"Hasilnya bagi-bagi juga!" ucap Yuki.

"Ikut dulu baru dapet hasil," ucap Yuna.

"Kalian aja yang ngepet, aku ikut kebagian hasilnya aja," ucap Yuki yang enteng banget mulutnya, main minta hasilnya doang.

"Usaha lah, main minta hasil aja," ucap Wawa.

Yang berkumpul di sini rata-rata umat meresahkan. Ngerusuh bahas ritual malam yang mereka sebut dengan mencari uang dengan gaya. Ada-ada saja memang. Kasihan yang waras pada terganggu ketenangannya. Tapi biasanya mereka ngumpul di satu lantai aja. Walau sebenarnya mereka lebih banyak ngumpul di lantai 4. Paling nanti yang merasa terganggu dengan kerusuhan mereka bakal ngungsi ke lantai lain yang lebih tenang.

Mereka nggak sadar aja kalau dari tadi dipantau oleh Ji Ah. Sang ketua asrama itu sendiri sengaja diam dulu, menunggu sampai mereka sadar kalau sebenarnya mereka dipantau. Tapi kayaknya nggak bakal sadar-sadar kalau nggak dipergok lebih dulu. Ya itu pun kalau mereka sadar sih. Habis dipergok juga nggak ada kapoknya.

"Ji Ah eonnie, aku izin keluar asrama dulu," ucap Rena yang datang menghampiri Ji Ah yang sedang memantau.

"Hm? Mau kemana?" tanya Ji Ah sembari menoleh pada Rena.

"Itu... Aku mau beli vitamin di apotek," ucap Rena.

Walau Rena bilangnya begitu, Ji Ah menyadari ada sesuatu dibalik kalimatnya. Ji Ah tidak sebodoh itu untuk langsung mempercayai ucapan Rena. Tapi karena Ji Ah sendiri tahu maksud kenapa Rena menyembunyikan. Sepertinya tidak masalah untuk menbiarkannya. Setidaknya ia memiliki catatan jika sewaktu-waktu akan diperlukan.

𝐁𝐥𝐢𝐧𝐝 𝐃𝐚𝐭𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang