Hai! ketemu lagi sama aku. hihihi... part ini panjang. jadi aku mau langsung aja ya.
okeh. silahkan~
.
.
.
"Tentang saya dan Amemura? Tentang saya yang menyuruh Nak Ichiro dan Nak Samatoki untuk berhati-hati terhadap Amemura?"
Menyedihkan. Otaknya masih berpikir bahwa Amemura Ramuda adalah pria kecilnya.
"Apa yang sebenarnya terjadi padamu..... Ramuda."
.
.
.
.
Shinjuku
Lantai 4
Apartemen terduga pelaku
Dua member Fling Posse melangkahkan kaki mereka menaiki tangga yang ada pada sebuah bangunan apartemen 5 lantai. Apartemen tersebut hanya memiliki dua pintu yang saling berhadapan di setiap lantainya. Plakat nama yang menunjukkan siapa penyewa kamar, terpasang di sebelah pintu.
Daisu dan Gentaro berhenti pada lantai 4. Sama seperti lantai sebelumnya yang sudah mereka lewati, di lantai ini juga hanya ada 2 pintu yang berhadapan. Pada pintu yang pertama kali mereka lihat terdapat plakat nama kosong, itu berarti tidak ada orang yang menyewa kamar tersebut. Berbeda dengan pintu yang ada di seberangnya. Deretan huruf kanji dari myouji (nama keluarga) seseorang terpasang dengan apik pada plakat nama disamping pintu, menunjukkan bahwa kamar di balik pintu tersebut berpenghuni.
Dan disinilah Daisu beserta Gentaro berada. Berdiri di depan pintu berpenghuni dengan perasaan campur aduk. Gentaro berada di depan, tepat beberapa meter dari pintu. Sedangkan Daisu lebih memilih bersandar pada pintu di seberangnya yang terkunci rapat. Hal itu merupakan bentuk antisipasi. Karena pemuda 20 tahun itu pasti akan langsung memukul siapa saja yang keluar dari pintu itu.
(gambar hanya ilustrasi. Daisu nyandar di pintu, dan orang yang ada di pintu bisa kalian bayangin sebagai Gentaro.)
Gentaro menghembuskan napas berat. Kepalanya ditolehkan ke belakang, menatap Daisu yang juga tengah menatapnya. Dengan anggukan sebagai sinyal, Gentaro mulai mengetuk pintu.
TOK TOK TOK
Pintu terbuka beberapa menit kemudian, menampakkan seorang pria berumur 26 tahun. Baju kaos oblong berwarna hitam dan celana pendek melekat pada tubuhnya. Rambut hitamnya sedikit berantakan, menandakan bahwa pria itu baru saja bangun tidur. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 11. Tidak ada ekspresi kaget, mengingat keduanya adalah member dari divisi Shibuya yang terkenal itu. Yang ada hanyalah senyum sinis yang seolah berkata, oh, datang juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crime Psychopath 『完』
Mystery / Thrillerberawal dari sebuah kafe populer dan berakhir dengan orang psycho yang membawanya kembali pada rasa keputus asaan beberapa minggu yang lalu. "Ayo kita bermain sama-sama, Ramuda." "Kau gila." "Memang." cerita ini fiktif, nggak ada sangkut pautnya pad...