Chapter 4

282 42 5
                                    

Memenuhi janji yang kemarin~

Hari ini aku akan ngepost chap 4 nya. Dan karena ini agak gimana gitu, jadi aku harap kalian yang sayang Ramuda gak berbalik ngehujat aku ya. Soalnya sejak awal juga aku udah minta maaf karena di cerita ini aku bakal nyiksa Ramuda. Walopun jujur, aku sendiri juga gak tega 😂😂😂

Oke, langsung aja deh. Selamat menikmati~











"KALO TAU NGAPAIN JUGA KITA DISINI KAYAK ORANG GOBLOK!"

"Kontrol emosimu!"

"Hm… ya… dari info yang ku dapat, beberapa hari yang lalu dia bertemu dengan adiknya."

"Untuk pencarian Ramuda, aku akan membantu sebisa ku. Meskipun kadang dia menyebalkan,"

"…aku tetap menganggapnya sebagai teman ku. Dan sebagai teman, aku tidak bisa membiarkannya hilang begitu saja bukan?"

†★†★†★†★

"Selamat datang." Sambutan ramah terdengar begitu keduanya memasuki sebuah kafe. Kursi dekat jendela dipilih untuk mengusir penat.

"Genta… kita kan harus nyari Ramuda. Ngapain masuk kafe?" Pemuda bersurai biru angkat bicara. Wajahnya ditekuk, bibirnya di manyunkan. Tapi berubah 360° begitu ia ditawari makanan gratis. Tak tanggung-tanggung. Ia bahkan memesan beberapa makanan dan minuman sekaligus.

"Untuk sekarang itu dulu aja mbak!" Ucapnya dengan cengiran khas di bibirnya.

"Ngomong dong kalo mau traktir. Kan aku dengan senang hati akan mengikutimu kemanapun!" Tambahnya.

"Hah… kali ini kamu sudah tidak makan berapa hari Daisu?" Pemuda ayu itu menatap bosan pria di depannya. Daisu terlalu sering memberikan alasan belum makan sejak berhari-hari yang lalu. Benar atau tidaknya hal itu, Gentaro juga kurang tau.

"Sekitar 4 sampai 5 hari?" Ucapnya begitu selesai menghitung dengan tangannya.

'Hm ya, bukannya aku tidak mau mentraktirnya juga sih. Malahan mentraktir Daisu sudah menjadi sebuah keharusan bagiku dan Ramuda. Jadi kasihan dengan pasangan hidupnya nanti. Haaahh' helaan napas berat dihembuskan. Jujur saja. Ia lelah dengan kehidupan rekannya itu. Daripada berjudi, bukankah lebih baik mencari pekerjaan yang memang membuahkan hasil?

"Silahkan pesanannya." Seorang pelayan kafe datang membawa pesanan mereka setelah beberapa saat. Pancake, waffle, sandwich tuna, mozarella cheese stick, dan beberapa minuman.

"Wuihhh!!! Enak nih kayaknya! Hm?" Daisu terdiam menatap dua makanan manis di depannya. "Tadi aku pesan ini ya?"

"Eh? Pesanannya sudah benar kok." Sang pelayan gelagapan. Ia melihat sekali lagi memo dan pesanan yang ada di meja. Benar kok. Itu pesanan untuk meja 8, meja Daisu dan Gentaro.

Crime Psychopath 『完』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang