Chapter 10

162 29 31
                                    

Hai! Naru disini. sebelumnya aku mau minta maaf. tapi, ntaran ajalah aku omongin alasan ngilang 3 bulan ini wwww maji gomen 😣😣😣

oke! ngobrolnya dibawah aja ya. sekarang aku mau langsung ke ceritanya. cekidot!

.

.

.

"JANGAN SEENAKNYA BERKATA SEPERTI ITU! SEJAK KAPAN AKU MENYERAH UNTUK MENCARINYA!! JANGAN KATAKAN HAL MENGERIKAN YANG BAHKAN TAK INGIN KU BAYANGKAN!!!"

"AKU BAHKAN MENCOBA SEKUAT TENAGA AGAR TIDAK KESETANAN SEPERTI SAAT BERHADAPAN DENGAN KUDA BRENGSEK ITU!!"

"Yamada Ichiro sangat beruntung memiliki adik seperti kalian."

.

.

.

.

Beberapa jam sebelumnya,

Ikebukuro,

Kediaman Yamada Bersaudara

Kaca jendela besar menampakkan suasana di luar rumah kediaman Yamada. Jalanan nampak sedikit lengang. Hanya beberapa orang yang berlalu lalang saja.

Ichiro memutar kursinya menghadap jalanan di depan rumahnya. Namun ia tidak benar-benar memperhatikan jalan yang ada di bawahnya.

 Namun ia tidak benar-benar memperhatikan jalan yang ada di bawahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(ini aku ambil dari mv Ohayou Ikebukuro)

Pikiran sang BigBro itu kemana-mana.

Amemura Ramuda.

Informasi yang ia dan kedua adiknya dapatkan tidak banyak. Hingga membuatnya kelimpungan juga. Ramuda adalah temannya. Pemuda pink itu juga merupakan mantan teman seperjuangannya dulu ketika masih berada pada satu bendera yang sama. Mana mungkin ia tidak mengkhawatirkan pemuda yang lima tahun lebih tua darinya itu.

Selain itu... masih ada banyak hal yang mengganjal di benaknya. Misalnya, ada hubungan apa antara pemuda itu dengan Samatoki? Hingga sang penjaga Yokohama itu kesetanan tiap mendengar nama Amemura Ramuda disebut. Lalu, apa hubungannya Ramuda dengan Nemu? Begitu banyak misteri yang belum bisa ia pecahkan.

Helaan napas panjang membuat Jiro dan Saburo yang berada tak jauh darinya menoleh. Menatap wajah kakak tertua mereka dengan khawatir.

"Bang Ichi gak papa?" ucap Si Bungsu khawatir. Pasalnya, kakak tertuanya itu sudah berdiam diri sejak sejam yang lalu. Takut-takut kalau kesambet jin lewat. Dirinya dan Jiro bisa kelimpungan dibuatnya.

"Ah, iya. Nggak papa kok. Maaf membuatmu khawatir Saburo."

"Soal Amemura Ramuda ya Bang?" kali ini si Middle yang bertanya. Ekspresi khawatir terlukis di wajahnya.

"Ya." Ichiro menghela napas panjang sebelum melanjutkan, "Ada banyak hal yang mengganggu ku. Seperti yang aku katakana kemarin, soal Samatoki, itu bukan sifatnya yang malah membentak orang yang membutuhkan bantuan. Apalagi, permintaan bantuan itu menyangkut teman lama. Rasanya ada yang aneh."

Crime Psychopath 『完』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang