𝟐𝟑 | 𝐃𝐄𝐂𝐄𝐌𝐁𝐄𝐑

157 35 0
                                    

Desember berlalu dengan muram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Desember berlalu dengan muram. Seharusnya, bulan itu adalah bulan yang Carina nanti-nanti, sebagaimana ia merayakan ulang tahun dan menonton kembang api bersama Ted. Tapi, itu semua tidak dilaksanakan. Ia mencatat dalam pikirannya bahwa ia akan membenci bulan Desember.

Desember adalah bulan terakhir ia merayakan ulang tahun bersama Cedric, lalu mereka bertengkar. Desember adalah bulan dimana ia dan Bill pertama kali berciuman, lalu Desember berikutnya mereka berpisah. Desember adalah kesialan bagi Carina dan ia mencatat itu dalam benaknya.

Januari adalah awalan baru, itu yang setidaknya Carina coba pikirkan. Dengan keraguan dan perasaan campur aduk, ia berdiri di depan pintu rumah tua kediaman Diggory. Ia mencoba mengetuk pintu itu sebanyak tiga kali, namun tidak ada jawaban dari penghuni rumah itu.

Ia hampir saja pasrah, sebelum seorang wanita berambut cokelat seperti Cedric membukakan pintu kepadanya. Lori berdiri di ambang pintu, wajah wanita itu terlihat lelah dan ia semakin kurus. Carina sempat terdiam memandangi sosok wanita yang ia hampir setahun lebih tidak temui.

"Lori.." sapa Carina ragu. Wanita itu hanya tersenyum tipis dan mempersilahkan ia masuk, "Sudah sangat lama sejak terakhir kita tidak bertemu," jawabnya sedikit dingin. Begitu Carina memasuki rumah itu, ia bisa mencium bau roti yang baru matang. Ia tau betul bahwa Ted sangat menyukai roti buatan Lori.

"Amos sedang beristirahat, sejak berita tentang putra kami seorang Death Eaters dan masih hidup, ia sangat terguncang," jelasnya sebelum Carina bertanya. Segelas teh disajikan di depan Carina dan Lori menunggu apa yang Carina hendak sampaikan.

"Aku minta maaf jika selama ini tidak pernah–"
"Tolong, jika kau ingin meminta maaf, aku telah memaafkan," potong Lori dingin.

Oh, ini tidak yang seperti Carina harapkan. Ia pikir Lori akan sedikit lembut kepadanya, atau mencurahkan isi hatinya kepada Carina. Akhirnya, Carina memilih jalan tercepat, yaitu menjelaskan secara langsung.

"Lori, aku akan memberitahumu sebuah rahasia," bisik Carina membuat Lori memajukan tubuhnya dengan raut wajah serius.

"Cedric tidak jahat, dia bukan Death Eaters. Dia dibawah pengaruh Imperius," jelas Carina dengan yakin.

Tentu Lori menghela nafas panjang, ia seakan-akan merasa lega bahwa putranya bukan orang jahat. Matanya berair, ia menangis terseduh-seduh, "Apakah.. Apakah kau mengatakan kebenaran?" Tanyanya memastikan. Carina mengangguk kepalanya.

Lori menghela nafas kembali dengan senyuman, "Itu terdengar seperti harapan," ragunya. Carina mengkerutkan dahinya, "Sungguh, Lori. Aku mengatakan kebenaran!" tekannya membuat Lori menatapnya ragu. "Bagaimana mungkin ia dapat hidup setelah hampir 3 tahun dibawah pengaruh Imperius?!" balasnya.

Carina tersentak mendengar nada tinggi dari Lori. Ia tidak tau apa lagi yang bisa ia sampaikan jika Lori sendiri tidak mempercayainya. "Lori," panggil Carina kembali dengan lembut, "Aku bersumpah atas nama orang tuaku–" "Miss, orang tuamu adalah seorang kriminal," potong Lori tajam.

[ 𝟑 ] 𝐅𝐈𝐄𝐑𝐂𝐄 𝐅𝐎𝐑 𝐘𝐎𝐔 | 𝘊. 𝘋𝘪𝘨𝘨𝘰𝘳𝘺 + 𝘉. 𝘞𝘦𝘢𝘴𝘭𝘦𝘺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang