"Perjalanan kami sebagai idol tidak berjalan mulus. Taeyeon eonni diam-diam melakukan pekerjaan kotor di belakang kami. Tapi kau tenang saja, dia benar-benar menjaga kehormatannya."
Sowon lebih banyak melamun setelah pulang dari rumah Seohyun.
"Tidak penting kau berasal darimana. Yang paling penting, sampai sekarang kau masih bersama ibumu. Eonni pasti tidak akan mengatakan ini, tapi meskipun awalnya dia tidak menginginkanmu, tapi kau salah satu alasan yang membuat dia bisa sekuat ini dan menjalani hidupnya lebih baik lagi."
"Sowon-ah, kau sudah sampai."seru Sinbi
"Ne?.. akhh gomawo, bi.""Ibumu wanita yang baik. Jadi hal-hal baik akan selalu berdatangan padanya. Kau tidak perlu khawatir."
"Cih, siapa juga yang khawatir?."bantah Sowon, "Sampai bertemu besok di sekolah."
Sowon masuk rumah, setelah taxi yang ditumpangi Sinbi menjauh.
"Eomma hampir akan menjemputmu ke rumah Yul. Kalau sudah bermain dengan Sinbi. Kau selalu lupa waktu. Kalian berkencan ya?."
"Anniya. Kenapa eomma sudah pulang?."
"Fansign sudah selesai sejak sore. Eomma langsung pulang setelah itu. Sudah makan?."
Sowon mengeleng...
"Jinjja, Sinbi ternyata kurang peka seperti ayahnya. Seharusnya dia mengajakmu makan malam."
Sowon menatap sendu pada Taeyeon, bagaimana bisa ibunya menjalani hidup selama ini?. Bagaimana bisa dia sekuat ini?.
"Sayang, cepat ganti pakaianmu, kita makan. Eomma sudah memasak makanan kesukaanmu."
"Ne..."
"Memangnya eomma tahu apa yang aku suka?."
"Tentu saja, kau meremehkan eomma?."Selesai makan malam, entah kenapa Sowon pergi ke kamar Taeyeon.
"Waeyo?."tanya Taeyeon
"Boleh aku tidur disini?."
"Kamu tidak sakit 'kan?."Taeyeon memeriksa suhu tubuh anaknya dengan memegang kening Sowon, walaupun dia harus berjingjit sedikit karena tinggi putrinya.
"Nan gwaenchana. Boleh tidak?."kesal Sowon
Taeyeon mengangguk dan membiarkan Sowon tidur bersamanya.
Taeyeon mematikan lampu kamarnya menyisakan lampu tidur di nakas sebelah kasur.
"Tidurlah..."
"Ne..."S
K
I
I
P"Sebelum persiapan konser, aku ingin pergi ke Jepang. Menjenguk eomma."
"Geurae, lakukan yang kau mau."Yul sibuk dengan laptopnya, meskipun Taeyeon sekarang berada diruangannya. Dan mengajaknya berbicara sejak tadi.
"Kalau aku memakai wig, apa tidak akan ada yang mengenali aku?."
"Bukan masalah wig. Tapi wajahmu. Wajahmu tidak akan tertutupi.""Apa aku juga harus memakai kacamata?."
Yul akhirnya mengalihkan pandangannya. "Kau ini sebenarnya ingin apa?."
"Rahasia."
"Jinjja... aku ingin memarahimu, tapi kau pemilik tempatku bekerja. Tapi kau ini artis yang sulit diatur."
"Kau digaji uang dari siapa?."
"Anak-anakku yang lain sudah menghasilkan banyak uang."
"Yahh, baru mendebutkan 2 grup, kau sudah bangga?."
"Kalau kau tidak mau bekerja. Pergilah!!."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mom...
Random"Aku memang menyukai penyanyi Kim Taeyeon, tapi bukan berarti aku menyukainya sebagai ibuku..." "Rasanya baru kemarin aku memeluknya. Tubuh rapuh yang dulu aku dekap erat, sekarang lebih tinggi dariku."