"Nona muda, sudah pagi. Anda harus bersiap untuk sekolah. Tuan muda Hwang sudah menunggu."
Sowon terbangun dan menatap langit-langit kamarnya sebentar.
"Siapa yang datang semalam, apa dia?."pikir Sowon
"Tidak mungkin..."gumamnya
"Sowon noona, kau belum bangun?."
"Kenapa kau masuk ke kamarku?."
"Aku kira kau belum bangun, noona."
"Kita seumuran, bi. Kenapa memanggilku noona?."
"Kau lebih tua beberapa bulan dariku. Kita bahkan lahir beda tahun"
"Tapi kalau dihitung hanya beda 5 bulan. Pergilah!."
"10 menit... aku akan menunggumu selama itu."
Selesai bersiap, Sowon keluar dari kamarnya dan menghampiri Sinbi yang suaranya terdengar di dapur.
"Masakan eomma memang sudah lebih baik. Tapi masakan imo lebih enak."
Taeyeon terkekeh pelan mendengar pujian dari Sinbi, bayangkan kalau Jessica tahu hal ini. Anaknya ini bisa habis di hukum.
Sowon berdiri kaku melihat ibunya ada disana.
"Noona, cepat kemari dan habiskan sarapanmu. Nasi goreng kimchi buatan imo sangat enak."
Ibu dan anak ini saling bertatapan tapi Sowon lebih cepat memalingkan wajahnya.
"Kau bilang kita sudah terlambat. Ayo pergi!."
"Tapi noona...-"Sowon tidak mendengarkan Sinbi dan pergi begitu saja tanpa berpamitan. Taeyeon tentu sakit hati melihatnya. Tapi dia bisa apa? Wajar kalau Sowon tidak menyukainya.
"Ahjumma, kotak makanan. Berikan aku itu, palli!."perintah Sinbi "bantu aku menuangkan ini!."perintahnya lagi
"Imo, aku akan memastikan noona makan ini sebelum masuk ke kelas. Imo tidak perlu khawatir. Nan kanta."
Sinbi berlari keluar dan menyusul Sowon.
"Ahjumma, kita sarapan bersama."ajak Taeyeon ramah
Pembantunya ini tidak menolak, dia juga kasihan pada Taeyeon. Padahal Taeyeon sudah meluangkan waktunya ditengah-tengah kesibukannya. Tapi balasan dari Sowon malah seperti ini.
******
"Noona, aku yakin kau belum berbicara dengan imo. Dia baik koq. Oh iya, kita makan dulu sebelum aku mengantarmu ke ruangan kepala sekolah."
"Aku tidak mau makan dan kau tidak perlu mengantarku."
"Tapi noona...-"Sowon tak mengubrisnya, dia bahkan mendorong Sinbi dan menjatuhkan kotak bekal itu dari tangan Sinbi sebelum pergi meninggalkannya.
"Imo mianhae..."sesal Sinbi
Sinbi berjongkok dan membersihkan kekacauan yang mereka buat di koridor.
"Bi, siapa yang menjatuhkan makanan ini?, sayang sekali."tegur seseorang, dia juga mengambil tutup kotak itu dan membantu Sinbi
"Yerin-ah, tanganmu bisa kotor, tidak usah membantuku."
"Gwaenchana. Aku bisa mencucinya nanti."Yerin ini teman Sinbi sejak mereka SMP.
"Tadi itu siapa?."
"Dia anak dari teman orangtuaku. Orangtuaku memintaku menemaninya."
"Dia sepertinya menyebalkan. Tidak usah ditemani, orangtuamu tidak akan tahu.""Mana boleh seperti itu. Membohongi orangtua itu tidak baik."
"Kau terlalu baik."Meskipun terlihat cuek, tapi menurut Yerin, Sinbi adalah teman terbaik yang dia miliki.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mom...
Random"Aku memang menyukai penyanyi Kim Taeyeon, tapi bukan berarti aku menyukainya sebagai ibuku..." "Rasanya baru kemarin aku memeluknya. Tubuh rapuh yang dulu aku dekap erat, sekarang lebih tinggi dariku."