"Aku kira kau akan menginap di tempat eomma, bi?."ujar Sowon setelah Sinbi bergabung bersamanya di meja makan
"Besok pagi, aku harus kembali ke Seoul."
"Jam berapa? Aku antar."
"Kau tidak mau ikut bersamaku?."
"Aku serius tentang pekerjaan. Jadwalku bahkan sudah penuh sampai akhir bulan ini.""Kau tidak rindu ibuku dan giselle?."
"I miss them... tapi seperti yang aku bilang tadi, bi. Aku banyak pekerjaan.""Kau tidak takut gendut makan jam segini?."
"Sebelum tidur, aku akan olahraga sebentar."Mata Sowon memincing pada treadmill yang ada disudut ruang tengah."
"Kau mau?."
"Anni, untukmu saja. Aku sudah makan sebelum pulang."Sowon membersihkan peralatan makannya. Sedangkan Sinbi masih saja betah memandangi punggung Sowon.
"Kau menyukainya, bi. Sampai kapan kau menghindar?."
"Berisik Yer!!!"
"Apa kau harus melihat dia sekarat dulu, baru sadar?."
"Aku bukan kau, aku mencintai Dahyun."
"Cih.. cinta?. Hubungan kalian hanya simbiosis mutualisme."
"Bisa kau pergi saja!.""Bagaimana kabar Dahyun?."
"Baik."
"Saat konser grup-nya disini, aku menonton. Kami sempat bertemu juga."
"Kenapa kalian bertemu?."
"Dia ingin bertemu saja, katanya hanya aku temanmu yang belum dia temui.""Dia bahkan belum bertemu Yujuna dan Yewon. Kenapa juga menemui Sowon?."batin Sinbi
Sowon menyimpan gelas di depan Sinbi.
"Cokelat panas. Dijalan tadi pasti dingin. Habiskan ini sebelum tidur."
Sowon pindah berolahraga, sebelum berlari di treadmill dia melakukan pemanasan sebentar. Karena ruang tengah dan dapur tidak di sekat, Sinbi masih memperhatikannya dari sana. Dia tidak pernah bosan menatap Sowon, entah kenapa?. Dan itu sudah terjadi sejak mereka SMA. Sinbi bahkan setiap liburan rela pergi ke perancis, hanya untuk bertemu Sowon.
"Sial... Jung Yerin... dia sepertinya benar?."batin Sinbi frustasi
Sowon sudah selesai berolahraga, dia sedang menyeka keringatnya dengan handuk. Tapi tubuhnya tersentak ketika Sinbi tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Bagaimana kalau kau kembali ke Seoul untukku?."bisiknya membuat tubuh Sowon meremang, "Aku janji akan melindungimu sebaik mungkin."
******
"Ayahmu sekarang lebih sibuk mengurus Yayasan. Dia sering pergi keluar kota hanya untuk kegiatan amal. YeSo Holdings, nama itu diambil dari nama kalian berdua. Dia melakukan semua ini untuk menebus dosa-nya pada kalian. Meskipun dia sadar semua itu tidak akan bisa tertebus. Tapi eomma harap suatu saat kalian berdua bisa menghargainya sedikit saja."
Yewon menghela nafasnya panjang, ketika mengingat kembali perkataan ibunya. Minggu lalu mereka gagal menemui ayahnya di Incheon. Dan akhirnya dia hanya menemani ibunya jalan-jalan. Ibunya jadi banyak bercerita selama mereka bersama. Yewon juga sengaja tidak memberitahu ayahnya kalau dia ingin bertemu. Karena kalau seperti itu ayahnya pasti akan menunggu. Yewon ingin menjadi kejutan saja untuk ayahnya kali ini.
"Sayang, kamu baru bangun. Atau tidak tidur? Kenapa tidak membangunkan aku. Heemmz?."ujar Yerin sambil bergerak memeluk Yewon
"Aku baru bangun."balas Yewon, padahal dia bohong
"Kamu semakin pintar berbohong. Tapi itu tidak akan mempan padaku, Tuan muda Lee."
"Kalau begitu kenapa bertanya?."
"Ingin saja terdengar romantis."Yewon balas memeluk Yerin, mereka memang sesekali menginap bersama. Lagipula mereka sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah. Jadi tidak akan masalah, selama kedua keluarganya tidak ada yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mom...
Random"Aku memang menyukai penyanyi Kim Taeyeon, tapi bukan berarti aku menyukainya sebagai ibuku..." "Rasanya baru kemarin aku memeluknya. Tubuh rapuh yang dulu aku dekap erat, sekarang lebih tinggi dariku."