# bonus part #

569 64 8
                                    

5 tahun kemudian...



"Imo... Sowon imo... imooooo"

Sowon berbalik dan tersenyum saat seorang namja kecil berlarian ke arahnya. Ditangkapnya dan dia bawa ke dalam gendongannya sebentar.

"Yejoonie, sendirian?."
"Anni... bersama samchon."

Sinbi berlari ke tempat mereka. "Yaa... jinjja. anak Lee Yewon menyusahkanku saja."keluhnya

"Samchon payah... huuuu..."ledek Yejoon sambil memeletkan lidah pada Sinbi

Sinbi menahan rasa kesalnya. Kalau bukan karena dia membutuhkan restu dari Yewon, dia akan membuang anak menyebalkan ini dari sekitarnya.

"Kenapa kalian lama sekali?."tanya Sowon "Dan mana Yerin-Yewon?."

"Mereka tidak bisa ikut, suaminya Yerin... ck, maksudku, adikmu itu sakit, demam. Tahu seperti itu, aku tidak akan ke rumah mereka tadi. Jadi saja kurcaci satu ini ingin ikut."

Yejoon merengek mendengar panggilan dari Sinbi. "Aku akan adukan pada eomma."

"Ya... kau ini namja. Mana boleh mengadu-ngadu seperti itu?. Lagipula memang kau kecil seperti kurcaci."

"Sudah... kita harus segera pergi. Halmoni sudah menunggu Yejoon."

"Yeay... apa donatnya sudah jadi juga?."

"Kenapa jadi donat yang dia tanya?. Anak Lee Yewon dan Jung Yerin benar-benar."batin Sinbi

"Bi... aku ikut mobil kamu ya?."
"Sayang, aku datang kesini buat jemput kamu. Ngga perlu minta ijin segala."
"Mungkin aja ngga boleh."

******

Taeyeon berkunjung ke rumah Jieun karena besok hari peringatan kematian Soohyuk. Dia datang sebagai bentuk sopan santun, karena bagaimanapun Soohyuk ayah dari anaknya.

"Yerin bilang, dia dan Yewon tidak bisa datang hari ini. Karena Yewon sakit. Mungkin besok mereka bisa menyusul."ujar Jieun

"Sakit apa?."tanya Taeyeon khawatir

"Demam. Katanya anak itu terlalu sibuk bekerja kemarin."jawab Jieun

"Huh... Yewon harus kita marahi."
"Majja."

"Katanya Sowon masih di jalan."ujar Taeyeon setelah dia mendapat pesan dari Sowon

"Sudah dekat?."
"Belum, mereka baru keluar dari lingkungan kantor."

"Kapan mereka menikah?."
"Entahlah. Mereka masih seperti anak-anak."
"35 tahun, eonni. Mana mungkin mereka masih seperti anak-anak.."

"Sowon sebenarnya ingin aku yang lebih dulu menikah. Bukankah itu tidak mungkin?."
"Siapa yang tahu eonni."
"Jinjja... aku sama sekali tidak memikirnya."

"Lalu pria yang mengantar kalian, bagaimana?."
"Minho? Dia sepupu Seohyun. Sudah seperti adikku sendiri."
"Tapi dia selalu mengantarmu kemana-mana, eonni. Bukankah itu tandanya dia suka padamu?."

Taeyeon mengeleng, merasa tidak mungkin. "Dia setahun lebih muda dariku, Ji. Mana mungkin."
"Mungkin saja eonni."

"Eomma..."panggil Winter

Winter tadi memang datang bersama Taeyeon. Tapi dia pergi bermain bersama Lucas sebentar, dan berakhir dengan belanja cemilan.

"Minho samchon membelikan aku banyak coklat."ujar Winter dengan riangnya
"Kau bisa sakit gigi kalau beli sebanyak itu."peringat Taeyeon
"Ini untuk aku bagi bersama Yejoon. Sowon Eonni, dan Sinbi oppa."jelas Winter lagi
"Dan aku juga."timpal Lucas
"Akhh majja. Lucas oppa juga."

My Mom...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang