"Nyonya, maaf... kami tidak tahu anda akan pulang. Jadi kami tidak menyiapkan apa-apa."sesal pembantu Taeyeon yang menjaga rumahnya di jeonju,
Taeyeon memang memperkerjakan sepasang suami-istri untuk menjaga rumahnya.
"Gwaenchana. Salahku juga yang datang mendadak. Kami bisa memesan makanan kalian tidak perlu khawatir.""Saya akan membereskan kamar kalau begitu."
"Ahjumma, bereskan kamar untuk eomma saja. Aku akan tidur bersama eomma. Iya 'kan eomma?."
Pembantu itu terlihat tak percaya, ternyata tidak sia-sia majikannya tinggal serumah dengan anaknya. Syukurlah hubungan mereka membaik.
"Ahjussi, dimana Jun, dia belum pulang?."tanya Sowon
"Belum nona. Sebentar lagi mungkin dia pulang.""Ginger dimana?."
"Di halaman belakang nona.""Ginger-ah, ginger.. noona pulang. Jangan bilang kau lupa pada noona."
Taeyeon tersenyum melihat Sowon yang sepertinya sudah kembali seperti sedia kala. Dia bahkan dengan ceria bermain bersama ginger -anjing peliharaan keluarga mereka- yang tinggal dirumah ini.
"Nyonya, sepertinya hubungan kalian semakin baik. Tuan Kim pasti senang melihatnya."
"Ya, semoga appa senang melihatnya."Mereka sudah selesai makan malam, dan Taeyeon sekarang sedang menyisirkan rambut Sowon..
"Kau senang bisa pulang kesini?."
"Ne, walaupun masih terasa sepi.""Sudah selesai, kita tidur sekarang."
"Eomma..."
"Wae?."
"Tidak ada yang ingin eomma bicarakan. Eomma sudah berjanji.""Eomma takut kamu tidak akan bisa menerimanya. Seperti kemarin, memangnya kamu siap?."
"Aku sudah mendengar satu sisi dari ceritanya. Sekarang aku ingin mendengar sisi darimu eomma."
Wajah Taeyeon seketika berubah sendu. "Tadinya eomma tidak akan mempertemukan kalian. Tapi ayahmu tiba-tiba menyerahkan diri dan mengungkap semua kejahatannya. Dan hal itu membuat semua rencana eomma berantakan."ujarnya mengawali cerita
"Rencana?."
"Eomma ingin menceritakan masa lalu eomma. Dan mengungkapkan seperti apa ayahmu. Dan kenapa kita bisa tinggal terpisah dulu?."
"Jadi."Taeyeon merubah posisinya menjadi duduk dan bersandar pada headboard ranjang. Sowon juga melakukan hal yang sama.
"Eomma tidak bisa menatap matamu. Mian, tapi eomma tidak akan melewatkan sedikitpun cerita."
"Tidak masalah, eomma bisa bercerita sambil menatap kaki eomma saja."
"Kamu ini, ada-ada saja."Sowon tertawa pelan, Taeyeon juga, suasana hati mereka kembali releks.
"Di dunia entertaint korea. Strata penyanyi ada di paling bawah. Awalnya eomma tidak tahu hal ini. Itu sebabnya eomma pada akhirnya menjadi penyanyi. Eomma mengikuti audisi di berbagai tempat, dan akhirnya diterima sebuah agensi. Berlatih bernyanyi dan menari sampai akhirnya debut dengan TaeTiSeo. Awalnya semua menyenangkan, sampai akhirnya album kami kurang laku dan perusahaan merugi cukup besar. Dan karena eomma kurang terkenal dibandingkan dengan Tiffany saat itu. Eomma akhirnya terpaksa setuju untuk menerima bantuan dari sponsor dalam tanda kutip. Dengan menerima sponsor itu bisa menutupi kerugian kami."
"Sponsor? Seperti iklan-iklan yang eomma promosikan?
"Anni, eomma tadi bilang Sponsor dalam tanda kutip, artinya hampir sama seperti... wanita panggilan."
Sowon menoleh seketika mendengarnya, dia mengerti sekarang. Dia terkejut, tidak percaya, tapi saat melihat ibunya menunduk dan terlihat sedih. Dia sadar kalau cerita ibunya ini tidak bohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mom...
Random"Aku memang menyukai penyanyi Kim Taeyeon, tapi bukan berarti aku menyukainya sebagai ibuku..." "Rasanya baru kemarin aku memeluknya. Tubuh rapuh yang dulu aku dekap erat, sekarang lebih tinggi dariku."