"Pasti imo punya alasan melarangmu."
"Tapi itu tidak masuk akal. Coba kalau tidak ada Yewon, mungkin aku atau Yerin yang akan berada di rumah sakit sekarang."Sinbi dan Sowon berhenti di taman komplek dan duduk di salah satu kursi yang ada disana.
"Eunha sedang menjenguknya sekarang, kita telepon dia saja. Kalau kita datang, bukankah akan canggung?. Yewon masih mendiamkan kita."
******
"Mereka sedang bermasalah jadi aku terpaksa berbohong."
"Mereka?. Bukannya hanya Yewon yang bersikap rude?."
Yerin kembali terdiam, Eunha benar. Yewon yang bersikap kasar dan bermasalah dengan Sowon. Tapi Sowon sama sekali tidak membalas tingkah laku Yewon yang menyebalkan.
"Apa ini masalah keluarga?. Kalau memang seperti itu. Aku tidak akan ikut campur. Tapi sangat disayangkan saja kau sampai berbohong."
"Kau akan melakukan hal yang sama kalau berada diposisiku."
"Ya sudahlah, aku juga akan tutup mulut. Asal nanti kau jelaskan sendiri pada Sowon. Dan jangan menyakitinya."Eunha tidak ingin ambil pusing, dia akan kembali ke ruangan Yewon dan mengajak Yuju untuk pulang saja.
"Kau sepertinya sangat menyukai Sowon, padahal baru sebentar berteman dengannya."
"Apa waktu itu penting? Kalau dia tulus dan kita saling percaya. Aku bisa berteman dan menyukai siapa saja."
******
"Sinbi-ya, wae?."
"Eunha-ya, ini Sowon. Aku memakai handphone Sinbi."
"Akhh , waeyo?."
"Kau masih menjenguk Yewon?."
"Kami sedang dijalan pulang sekarang."
"Bagaimana keadaannya?."
"Dia terlihat baik. Kau tidak perlu khawatir. Sudah ada Yerin yang merawatnya. Jadi tenang saja."
"Aku tetap khawatir."
"Tidak apa-apa, jangan terlalu dikhawatirkan. Kau sendiri bagaimana? Katanya sakit?."
"Tadi pagi hanya pusing. Ibuku terlalu berlebihan."
"Namanya juga seorang ibu. Dia menyayangimu."
"Nan arra..."
Sowon menutup telephone-nya, "Gomawo."ucapnya sambil mengembalikan handphonenya pada Sinbi
"Yewon pasti baik-baik saja."
"Ne... tapi aku tetap khawatir."
"Kau menyukainya?."Sowon mengangguk, dia menyukai semua orang yang menjadi temannya.
"Jinjja?."Sinbi mendadak kesal
"Wae? Kenapa dengan wajahmu?. Kau terlihat marah, bi."tanya Sowon merasa aneh
"Anni..."bantah SinbiSowon tetap merasa aneh tapi perhatiannya langsung teralihkan saat mendengar suara ibunya di kejauhan.
"Sowon-ah..."
Sowon langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Taeyeon. Sinbi juga mengikutinya.
"Kenapa lama sekali. Kalian darimana saja?."tanya Taeyeon khawatir
"Kami hanya duduk di taman."jawab Sowon apa adanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mom...
Rastgele"Aku memang menyukai penyanyi Kim Taeyeon, tapi bukan berarti aku menyukainya sebagai ibuku..." "Rasanya baru kemarin aku memeluknya. Tubuh rapuh yang dulu aku dekap erat, sekarang lebih tinggi dariku."