Part 19

470 66 2
                                    

"Masih belum bisa?."
"Belum. Aku tidak ingin berkhianat pada ibuku."
"Tapi Sowon tidak tahu apa-apa. Ini bukan salahnya."
"Aku tahu, pria tua itu yang salah."
"Perlu dicatat, dia ayahmu."
"Apa kita akan terus bertengkar soal hal ini?."
"Aku hanya tidak enak. Hubunganmu dan anak-anak juga jadi buruk."
"Asal kau tetap disisiku, aku tidak masalah."
"Jinjja... aku ingin marah juga, tapi kau menggodaku terus. Gajja. Kita makan saja sekarang."

Sinbi berada di dekat Yerin dan Yewon beberapa hari ini. Persis seperti mata-mata. Dia penasaran ingin tahu apa yang terjadi diantara mereka.

******

"Tumben Sinbi tidak menempel padamu?."tanya Eunha
"Dia ada urusan, entah urusan apa."
"Kau dapat apel darimana?."
"Tadi ada ibu-ibu yang memberinya. Dia fans ibuku."
"Fans?. Kami sudah dilarang mengirim makanan sejak lama. Bahkan sebelum aku gabung di fandom. Hal itu sudah di larang."
"Aku tidak enak kalau menolaknya. Ini juga sudah beberapa kali aku buang. Tapi katanya dia berjualan buah dipasar. Aku rasa tidak akan jadi masalah."
"Sebaiknya jangan kau makan."

"Hah... ibu itu terlihat sangat baik. Mana mungkin dia meracuninya. Ini bukan kisah snow white."

Sowon tidak peduli lagi, ibu itu sangat baik, jadi dia memakannya saja.

"Mashita... aku seharusnya memakannya sejak kemarin."

"Lalu kue ini? Aku rasa ini tidak dijual di kantin. Imo yang menyiapkannya."tanya Eunha lagi

"Ibu itu yang memberikannya."

"Memang ibu itu terlihat sangat baik?."
"Sangat. Sudahlah, kau mau juga?."
"Anni, kau sepertinya sangat menyukainya. Makan saja sendiri. Aku juga sudah membeli makanan tadi."

"Yuju mana?."
"Dia sedang menjadi bucinnya Sujeong."
"Sepertinya hanya kita berdua yang jomblo sekarang."
"Bertiga kalau dengan Sinbi. Tapi kalau kalian jadian. Aku yang akan sendirian."
"Aku tidak akan meninggalkanmu Eunha."

Eunha tersenyum, sekadar menyindir. "Kau selalu lupa padaku kalau ada Sinbi."
"Aniya... kau nomer 1 dihatiku."
"Jinjja... makan saja yang benar. Jangan mencoba merayuku."

"Ini enak. Cobalah."

******

"Jadi, apa yang kau dapat?."tanya Yuju, dia sekarang duduk di sebelah Sinbi yang sedang merenung di taman

"Perubahan Yewon berhubungan dengan ayah dan ibunya. Dia mendadak membenci Sowon karena ayahnya, dan dia tidak ingin berkhianat pada ibunya."jelas Sinbi

"Aku baru saja menemukan ini setelah menyelam jauh di komunitas. Rumor ini sempat panas di kalangan fans senior sebelum akhirnya berbagai macam artikel di hapus."Yuju menunjukan hasil screenshoot di handphonenya pada Sinbi
"Kau pergi sejauh ini?. Bagaimana bisa?."
"Temanku Sujeong, dia ahli-nya. Aku meminta bantuannya."
"Dia tidak akan membocorkannya?."
"Yeoja pintar seperti dia tidak akan peduli soal hal ini. Dia hanya menyindir dan meledek kalau aku menyukai wanita yang lebih tua."

"Tapi daripada bersama ibunya, bukankah lebih baik aku bersama anaknya?."goda Yuju
Sinbi langsung menatap Yuju tajam, "Kau cari mati?. Aku tidak akan mengijinkan Sowon berkencan dengan playboys sepertimu."
"Mirror please... kau juga playboys sebelum Sowon pindah kesini."
"Berisik. Aku sedang membaca."

Sinbi akhirnya bisa menyimpulkan sesuatu dari semua ini.

"Kita cocok jadi detektif, bagaimana kalau kita daftar jadi polisi saja setelah lulus SMA?."ajak Yuju

"Apa kesimpulanmu tentang semua ini?."

Yuju tersenyum miris, dia sebenarnya tidak ingin mengatakannya. Tapi sebelum mendengar hasil penyelidikan Sinbi tentang Yewon, dia sebenarnya sudah bisa menyimpulkan dari semua rumor yang ada. "Kemungkinan mereka saudara satu ayah."ujarnya pelan

My Mom...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang