part 14

310 27 3
                                        

Setelah mendengar cerita dari putrinya, Alya. Umi Zahwa memutuskan untuk mengunjungi perusahan yang belum lama di pegang oleh putranya, Hisyam. Umi Zahwa sangat penasaran terhadap sosok yang selalu di ceritakan oleh putrinya dan bisa menjungkir balik kan putranya.

"assalamu'alaikum mbak, ruangan Hisyam dimana yah?" tanya Umi Zahwa

"maaf, Ibu sudah membuat janji dengan Bapak Hisyam?" tanya seorang resepsionis tersebut

"saya Umi nya, apa saya harus membuat janji dulu untuk menemui putra saya sendiri?" tanya Umi Zahwa dengan lembut

"mohon maaf Bu, saya tidak tau kalau Ibu, Umi dari Bapak Hisyam"

"mari saya antar, Bu"

"tidak terima kasih, saya bisa sendiri"

"tapi mohon maaf Bu, Bapak Hisyam sedang tidak berada di tempat" ujar Tika

"belum sampai?" tanya Umi Zahwa bingung

"tidak Bu, beliau lagi metting di luar. Mungkin Pak Hisyam akan kembali sekitar satu jam lagi" tutur Tika

"boleh saya masuk ke ruangannya?" tanya Umi Zahwa

"silahkan Bu" ujar Tika dengan tersenyum. Umi Zahwa pun berjalan menuju ruangan kerja Hisyam. Setelah berada di depan pintu ruangan Hisyam, Umi Zahwa langsung memutar knop pintu dan masuk ke dalam ruangan Hisyam. Karena terkejut, Ara langsung berdiri dari tempat duduknya

"maaf Ibu siapa?, Ibu mau ketemu Pak Hisyam yah?" tanya Ara beruntun

"iya, saya tahu Hisyam lagi di luar" ujar Umi Zahwa

"kalau boleh tau dengan Ibu siapa?, supaya saya bisa mengabari Pak Hisyam untuk langsung kembali ke kantor" ujar Ara

"saya Zahwa, Umi nya Hisyam" ujar Umi Zahwa

"maaf Bu, saya tidak tau. Silahkan duduk Bu" ujar Ara

"saya tinggal sebentar Bu" pamit Ara dan berjalan keluar dari ruangan Hisyam. Tidak lama kemudian Ara kembali dengan secangkir teh

"silahkan di minum Bu" ujar Ara

"terima kasih" timpal Umi Zahwa

"saya sudah menghubungi Pak Hisyam, Insya Allah sekitar 30 menit Pak Hisyam sudah sampai" ujar Ara

"kalau tidak keberatan, temani Umi ngobrol sebentar yah sampai Hisyam sampai" pinta Umi Zahwa. Sebenarnya Ara mau saja menemani Umi Zahwa, tetapi karena pekerjaannya yang sangat menumpuk membuat Ara harus cepat menyelesaikannya. Selain karena Ara ingin cepat selesai, juga juga ingin cepat pulang supaya Ara tidak perlu lembur untuk mengerjakan pekerjaannya. Mengikuti arah pandang Ara, seketika membuat Umi Zahra terbelalak dengan tumpukan dokumen yang ada di meja kerja Ara. Seketika Umi Zahwa ingin memarahi Hisyam yang dengan seenaknya memberi pekerjaan kepada karyawannya sebanyak itu.

"sini temani Umi ngobrol" ujar Umi Zahwa membuyarkan lamunan Ara

"maaf Bu...."

"biar Umi yang akan marahi bos kamu, seenak jidat nya saja ngasih tugas segitu banyaknya" omel Umi Zahwa

"ehhh Bu, itu memang sudah pekerjaan saya" ujar Ara

"tapi nggak sebanyak itu juga kan?"

"bisa-bisa nanti kamu pulang sampai larut malam buat ngerjain itu semua sendiri" omel Umi Zahwa. Dan tidak lama muncullah Hisyam

"Abang gimana sih, ngasih kerjaan banyak banget sama Ara" omel Umi Zahwa

"bisa-bisa Ara pulang sampai larut malam buat nyelesaiin itu semua, ini anak orang loh Bang. Jangan sembarangan ngasih tugas segitu banyaknya" Hisyam hanya menampakkan wajah dinginnya

"Umi, Abang baru sampek. Ucap assalamu'alaikum kek, atau tanya udah makan kek, lah ini Umi main marah-marah aja sama Abang" keluh Hisyam

"biarin, Umi sebel sama Abang" rajuk Umi Zahra

"lagian itu kan emang kerjaan dia Umi" ujar Hisyam dengan dingin, Ara yang mendengar hanya bisa tersenyum miris. Sebegitu kecewa kah Hisyam terhadapnya.

"tapi itu anak orah Abangg.." ujar Umi Zahwa

"Anita" panggil Umi Zahwa

"iya, Bu" ujar Anita

"tolong bantu selesaikan kerjaan Ara yah?" pinta Umi Zahwa

"tidak Bu, itu memang sudah tugas saya" tolak Ara

"kalian kerjakan berdua, tidak ada bantahan" ujar Umi Zahwa dengan penuh penekanan disetiap katanya. Hisyam yang mendengar hanya tersenyum mengejek sambil menatap Ara. Anita pun mengambil beberapa berkas yang harus segera dia selesaikan

"Umi ke kantin bentar buat pesan makan"

"biar saya saja Bu" ujar Ara

"tidak, Umi saja. Kamu cepat selesaikan tugas kamu habis itu kita makan bareng" ujar Umi Zahwa lalu berjalan keluar dari ruangan Hisyam.  Hisyam pun berjalan menuju sofa, membaringkan tubuhnya. Hisyam butuh istirahat untuk menghilangkan beban yang ada difikirannya. Semenjak ditinggalkan Rifat untuk menangani proyek yang ada di Yogyakarta. Segala pekerjaan yang ada di Jakarta harus ditangani semua oleh Hisyam. Belum lagi perusahaan nya sendiri juga mengerjakan proyek yang cukup menyita fikirannya.

"kamu boleh kerjakan tugas kamu di luar. Saya butuh istirahat dan tolong jangan ada yang masuk keruangan saya. Kalau Umi saya mau masuk, bilang saja saya lagi istirahat" ujar Hisyam sambil memejamkan matanya

"baik Pak, mau saya buatkan teh atau kopi Pak?" tanya Ara

"tidak, terima kasih. Saya cuma butuh istirahat" ujar Hisyam. Dengan sigap Ara membawa semua keperluannya. Ara menyadari Hisyam membutuhkan istirahat yang cukup. Ara berjalan keluar, ketika hendak menutup pintu Ara dikejutkan dengan kedatangan Umi Zahwa

"loh kok dibawa keluar?" tanya Umi Zahwa heran

"iya Bu, Pak Hisyam lagi istirahat didalam" ujar Ara

"kok malah tidur?"

"mungkin Pak Hisyam memang butuh istirahat lebih Bu, karena semua proyek yang ada di Jakarta Pak Hisyam yang urus" jelas Ara

"emang Rifat kemana?" tanya Umi Zahwa

"Pak Rifat lagi mengurus proyek yang ada di Yogya, Bu"

"Abi keterlaluan, masak anak sendiri harus jungkir balik pegang 2 perusahaan sekaligus" gumam Umi Zahwa

"yaudah, Umi minta tolong buat taruh makanan Hisyam di dalam, trus keluar kita makan sama-sama" Ara pun mengambil makanan untuk ditaruh di meja. Setelah selesai Ara berjalan keluar

"sini Ara kita makan bertiga" ujara Umi Zahwa. Ara berjalan menuju kesisi Anita

"duduk di sebelah Umi sini, Anita sampai nggak bisa duduk karena berdesakan sama kamu" Ara hanya bisa tersenyum canggung. Rasanya tidak sopan duduk bersebelahan dengan Ibu dari atasannya sendiri



happy reading
jangan lupa like sama komen yah 🤗🤗
maaf yah saya revisi, takut nanti nggak nyambung sama lanjutannya 😂😂

Salam Untuk HatimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang