28

1K 144 29
                                    

Jam istirahat tiba, jisoo membawa rose ketaman belakang sekolah seperti biasa,kaki rose mulai membaik saat ini jisoo hanya perlu menemani rose dengan berjalan perlahan jika rose merasakan sedikit ngilu, jisoo duduk setelah rose duduk ,sejak rose mengobrol dengan lisa rose menjadi sedikit aneh tapi jisoo tidak mengatakan atau bertanya apapun karna dia tau batasnya

  " Besok maukah kau pergi denganku? ",,, rose melirik jisoo ketika dia baru memakan sandwich yang diberi jisoo untuknya

  " Kemana?",,,

  " Kesuatu tempat yang menyenangkan,ottoke?",,, rose menimbang sesaat sebelum mengangguk ,tidak ada salahnya meringankan bebanya dengan sedikit refresing,juga jisoo adalah tipikal pria yang cukup perhatian dan pengertian menurut rose

  '' Pulang sekolah nanti kita punya jadwal temu dengan dokter ,jika memungkinkan gips dikakimu akan dilepas hari ini",,,

  " Jisoo",,, jisoo menatap rose saat namanya disebut

  " Hmm?",,,

  " Gomawo",,, ucap rose dengan tulus

  " Lupakan, ini semua aku lakukan dengan tulus sekaligus rasa bertanggung jawabku atas kemalanganmu",,, rose hanya tersenyum untuk merespon jisoo,jisoo tanpa sadar merasa semakin kesini perasaanya semakin tak menentu jika berdekatan dengan rose,bahkan jisoo tanpa sadar sudah melupakan jennie dengan beberapa alasan,jisoo sudah tidak pernah terlihat melirik jennie sedikitpun

  " Kau pernah jatuh cinta?",,, pertanyaan rose membuat jisoo tersendak saat dia meminum soda yang ia minum

  " Tentu saja, aku pernah. Wae?",,,

  " Apa cintamu terbalas?",,, jisoo mendapati pertanyaan rose sangat aneh tapi masih menjawab dengan jujur,anehnya mengapa pertanyaan rose bisa mengenai dirinya tepat pada nasip percintaanya

  " Anni, aku terlalu lemah untuknya saat ini,sepertinya memang aku sama sekali tidak ada dalam benaknya sedikitpun",,, rose tanpa sadar menunduk dan terkekeh

  " Betapa kasihan? Tapi apa orang yang kau sukai mengetahui jika kau menyukainya?",,,jisoo segera mengangguk

  " Dia tau itu. Tapi dia segera menolakku waktu itu jadi sebagai gantinya aku tetap berteman sebagai kedok agar bisa tetap berada dilingkar pengelihatanya",,,,

  " Ahhh",,,respon rose sangat aneh menurut jisoo namun jisoo tidak bertanya mengapa tiba2 rose menanyakan itu

  " Bagaimana denganmu",,,sebelum menjawab rose terkekeh menertawakan dirinya sendiri

  " Bagaimana? Tentu saja nasibku juga buruk, aku memiliki seseorang yang ku sukai dia juga menyukaiku tapi karna beberapa sebab kita tidak bisa bersama",,, tanpa sadar mata rose berkaca-kaca namun jisoo tidak melihat itu karna rose menunduk

  " Gwecana ,mungkin memang kalian tidak ditakdirkan bersama seperti halnya aku dengan orang itu",,, rose mengangkat kepalanya tanpa sadar dia tertawa karna terhibur

  " Kau mengajakku masuk dalam barisan patah hati bukan?",,jisoo juga tertawa dia senang melihat rose tertawa

  " Apa salahnya? Kita memang sama2 memiliki hati yang patah bukan?",,, rose mengangguk membenarkan,dan begitulah obrolan mereka yang membuat mereka tanpa sadar semakin dekat dan saling membutuhkan

Dirooftoop lisa dan jennie menikmati basi goreng buatan jennie,jennie merasa lisa punya sesuatu untuk dikatakan namun dia sedikit ragu jadi jennie berinisiatif bertanya

  " Ada apa?",,, lisa melihat jennie dengan tatapan maaf dan akhirnya dia berkata

  " Aku harus pergi dan mengambil cuti selama dua hari ,harabojiku sedang sakit saat ini dan dia meminta aku dan oppa mengunjunginya",,,jennie tersenyum tanpa sadar

Secret📍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang