[17] : seoul

587 128 0
                                    

Jika sekitar 1 bulan lalu Yuri yang menunggu Minju di airport, maka sekarang adalah waktunya Minju yang menunggu Yuri di airport.

Setelah kurang lebih 1 jam Minju menunggu, akhirnya Yuri tiba juga dan saat ini ia sudah berada di hadapan Minju.

"Lama banget nyampe nya," ucap Minju sembari menunjukkan raut wajahnya yang sedih.

"Kamu kalo mau protes ke pilot nya aja jangan ke aku, kan dia yang nyetir," ucap Yuri.

Minju memutar bola matanya malas. Ia seakan-akan lupa jika Yuri tidak datang seorang diri melainkan bersama mamanya. Setelah menyadari keberadaan mama nya Yuri, Minju pun segera memeluk ibu dari pacarnya tersebut.

"Maaf tante ga keliatan soalnya pandangan Minju seratus persen cuma fokus ke Yuri," ucap Minju dengan santainya yang dihadiahi pukulan kecil di bahu oleh Yuri.

Tanpa basa basi, mereka bertiga segera berjalan ke arah pintu keluar airport dan menuju tempat mobil Minju berada. Namun tiba-tiba, seseorang menghentikan langkah mereka bertiga dengan cara menangkup pergelangan tangan Yuri.

"Y-Yena..???"

Oknum tersebut adalah Yena. Yena mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan Yuri. Ia menggenggam kedua tangan Yuri lalu menatapnya.

"Pulang sama aku, yuk," ucap Yena.

Yuri kaget setengah mati. Bisa-bisanya Yena muncul dan berbicara seperti itu tanpa izin di depan pacar dan juga orangtua nya Yuri.

"Sorry Yen, gua mau pulang sama Minju," tolak Yuri terang-terangan.

"Lo bener-bener anjing ya," ucap Minju tiba-tiba.

Karena kesabarannya sudah habis, Minju menghampiri Yena kemudian memukul rahangnya membuat Yena tersungkur ke lantai.

Tak sampai disitu saja, Yena tidak mau kalah dan segera bangkit. Ia memukul batang hidung Minju hingga sebuah aliran darah segar mengalir dari lubang hidungnya.

Yuri beserta mamanya yang menyaksikan kejadian tersebut berusaha sekuat tenaga untuk memisahkan Minju dan juga Yena. Namun siapa sangka jika Minju dan Yena memiliki kekuatan yang sangat kuat sehingga membuat Yuri dan mamanya kewalahan.

Amarah Minju benar-benar di ujung tanduk. Ia menjambak Yena dan berniat untuk menghajar nya lagi. Namun sangat disayangkan seketika petugas keamanan airport datang menghampiri mereka.

"DIA YANG MUKUL SAYA DULUAN PAK!" Yena berteriak sembari menunjuk ke arah Minju.

"Bapak bisa lihat siapa disini yang lebih kurang ajar karena hidung saya sampe berdarah banyak," ucap Minju karena memang Yena tidak mengeluarkan darah apapun dan hanya sedikit lebam di garis rahangnya.

"Ikut kami," ucap salah satu petugas keamanan tersebut pada Minju.

"Loh pak masa saya doang? dia juga lah. Ga adil banget sih," ucap Minju.

"Jangan banyak bicara dan anda harus ikut kami sekarang juga," tegas petugas keamanan tersebut.

Mau tidak mau Minju harus menuruti perintah kedua petugas keamanan tersebut. Sementara Yena, ia mengeluarkan smirk nya dan secara terpaksa Yuri dan mamanya harus pulang bersama Yena karena Minju akan di introgasi oleh pihak airport.










☆☆☆










Sejak kejadian kemarin, Minju belum menghubungi Yuri sama sekali karena dirinya masih sangat marah. Yuri terlihat bersedia diantar pulang oleh Yena tanpa melawan sedikit pun, padahal sebenarnya Yuri melakukan itu semua karena terpaksa.

virtual ; minyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang