Hati Sowon terasa mencelos ketika dua orang berharga baginya terluka dan sakit, Eunha sudah tidur memejamkan mata setelah minum obat resep dari Irene. Di sebelahnya Yeohan berbaring sambil memainkan Nintendo dengan menggigit sebuah kapas yang sudah memerah terkena darah.
Sowon menutup pintu kamar dengan pelan dan turun kebawah menemui Irene dan Seulgi yang sedang di ruang tengah bersama Yerin dan Sinb.
"Won, ada lagi gak?", tanya Seulgi yang membuat kening Sowon mengkerut.
"Apanya?"
"Anak terlantar"
"Ck, kenapa pada nanya anak terlantar padaku?, kalo mau adopsi ya ke panti asuhan sana atau cari aja anak jalanan disekitaran Seoul", balas Sowon berdecak sebal karena ditanya terus tentang anak terlantar.
"Biar gak ribet won", balas Seulgi.
"Kenapa gak bikin aja sama Irene unnie?", tanya Sinb yang membuat Seulrene terdiam.
"Maunya sih gituh, cuman belum dikasih sama yang diatas", jawab Seulgi.
Irene terdiam menunduk membuat mereka memandang heran padanya.
Sowon berdiri menghampiri Irene, menariknya keluar, "pinjem bentar".
Yerin masih sibuk memilih dekorasi untuk pernikahan tanpa peduli sekitar.
"Unnie, saat Mbih menikah nanti tolong pastikan setiap keamanannya terjaga".
"Bisa, aku akan mengirim pasukan khusus untuk menjaga keamanan resepsi pernikahanmu", balas Seulgi sambil menyeruput kopi yang disuguhkan.
Mereka berdiskusi hal segala macam tentang pernikahan, sementara Irene duduk di bangku taman dengan menunduk tak berani menatap wajah Sowon.
Sowon menghela nafas sebelum memanggil Irene agar menatapnya.
"Irene"
"Ne"balas Irene pelan.
"Kenapa kamu melakukan itu?".
Kedua tangan Irene meremas kuat rok yang dikenakan ketika mendengar pertanyaan Sowon.
"Kau tahu Seulgi sangat menantikan hari dimana dia akan menjadi seorang ayah"
"N-ne"
"Dan...kamu malah menghalangi itu dengan diam-diam meminum pil pencegah kehamilan kan?, aku tidak tahu alasanmu melakukan itu. Tapi, setidaknya beritahu Seulgi agar dia tidak terlalu berharap".
"Karena sakitnya orang yang berharap lebih sakit daripada dibohongi eh atau sebaliknya, ah mollayo yang penting kau terus terang pada Seulgi atau kau berhenti meminum obat pil pencegah kehamilan, renungkan perkataanku baik-baik okay, aku mau masuk".
Sepeninggalnya Sowon, Irene mengusak rambutnya frustasi, dengan mata berkaca-kaca menahan tangis. Rasanya ingin menjerit mengutarakan semuanya namun takut kehilangan Seulgi.
"Loh, Irene nya mana won?". Tanya Seulgi karena Sowon kembali masuk tanpa Irene.
"Ada Seul, lagi ngeliat bintang, aku mau ke kamar, gomawo Yeorobun atas semuanya". Setelah mengatakan itu Sowon pergi ke kamar Eunha.
Yerin dan Sinb menyeringai saatnya mereka membicarakan rencana kejutan tanpa sepengetahuan wonha.
Seulgi terus menerus melirik ke arah pintu utama, khawatir dengan Irene karena diluar sendirian.
"Samperin aja unnie", titah Sinb tanpa mengalihkan perhatiannya dari majalah yang mereka lihat.
Dia beranjak keluar menuju taman, dimana sang kekasih berada, "hey liat bintang kok gak ngajak-ngajak", ujar Seulgi yang membuat Irene terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard 2 | Remember Me
Fanfictionlanjutan dari story -My Bodyguard- Sowon kembali setelah menyelesaikan misi dari appanya, kembali untuk sang pujaan hati namun siapa sangka Eunha melupakan bahkan tidak mengingatnya sama sekali, bisakah ingatan Eunha kembali?. note: gak pandai bikin...