Chapter 41

622 71 28
                                    

"Eeeeaaaaa......eeeeaaaaa", suara tangisan bayi begitu nyaring dimalam yang sunyi. Membangunkan kedua orang dewasa yang terlelap.

"Uuu cup cup baby, daddy sama mommy disini", ucap Sowon mengelus pipi bayi imut itu dengan lembut.

Eunha menggeser tubuhnya untuk lebih dekat dengan sang bayi, Sowon menyangga kepalanya sambil menguap.

"Apa kamu mengantuk?, Biar aku saja yang menjaga Jungwon"

"Aniya, yang nguap siapa yang ditanya ngantuk siapa", ucap Eunha yang dibalas cengiran oleh Sowon.

Eunha memang sangat mengantuk karena Jungwon terus terbangun dan menangis.

"Aku cemburu", ujar Sowon membuat Eunha bingung.

"Karena kamu lebih banyak menghabiskan waktu dengan Jungwon bahkan Yeohan sekalipun, aku kesepian~", ucap Sowon memajukan bibirnya beberapa senti ke depan.

Kedua mata Eunha berkedip-kedip mencerna perkataan Sowon tak lama kemudian dia tertawa renyah."kamu cemburu pada anakmu sendiri?".

"Siang, malam, sore kalian lebih memilih bersama Jungwon dan aku hanya diam mendengarkan kalian tertawa bersama, kalo ada apa-apa baru manggil aku huh", Sowon mengeluarkan keluh kesahnya setelah satu bulan anaknya lahir, dan Eunha maupun Yeohan lebih memilih menghabiskan waktu bersama Jungwon sedangkan dirinya di anggurin.

"Mentang-mentang aku tidak bisa melihat, aku tidak boleh menggendong anakku sendiri, menyebalkan", gerutu Sowon tidak terima.

Plak

Tangan mungil Jungwon mendarat di wajah Sowon seakan mengatakan itu tidak benar atau sebaliknya?.

"Hah...."menghela napas panjang, Sowon lebih memilih tidur dengan memunggungi mereka berdua sebelum dirinya diluar batas kendali.

Setelah selesai menyusui Jungwon, Eunha memindahkannya ke box bayi di sebelah ranjang mereka.

Beringsut memeluk Sowon dari belakang, "mian, Eunha belum bisa menjadi istri yang baik".

..........

Pagi hari, Sowon memilih memasak sarapan sementara istrinya mengurus kedua anak mereka.

"Daddy, masak apa?", Tanya Yeohan mendongakkan kepalanya menatap Sowon yang tinggi bagaikan raksasa baginya.

"Tumben mau ke dapur, biasanya juga nemenin Jungwon".

Yeohan menyengir kuda mendengar perkataan Sowon, "etto, mommy yang nyuruh buat nemenin daddy".

"Hah....sudah kuduga, jja kenapa kamu mau nemenin daddy?"

"Karena kalo aku tidak mau, mommy bakalan nggak izinin aku main sama Jungwon selama sebulan".

"Jadi, Yeohan nemenin daddy karena terpaksa?", Tanya Sowon sambil mematikan kompor kemudian dia menghadap pada anaknya.

"I......", Yeohan terdiam, dia menyadari bahwa pertanyaan-pertanyaan Sowon dan jawabannya sendiri telah menyakiti perasaan daddynya.

"Huwaaaa, daddy mian, Yeohan sudah jahat pada daddy.....", Setelah menyadarinya Yeohan tiba-tiba menangis kencang dan memeluk kaki jenjang Sowon.

Sowon menunduk mensejajarkan tubuhnya dengan Yeohan,"daddy senang kamu perhatian dan sayang pada Jungwon, tapi sebagai seorang kakak kamu tidak boleh melupakan tanggungjawab kamu, apalagi kamu punya sesuatu yang spesial yang tidak semua orang punya".

"Jadi, kamu harus bisa mengatur waktu dengan baik, kapan waktu untuk bermain kapan waktu untuk belajar dll, kamu harus pintar membaginya", lanjut Sowon menasehati Yeohan walaupun tidak bisa dimengerti oleh anak berumur 6 tahun.

My Bodyguard 2 | Remember MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang