40 || Sadar

336 47 10
                                    

Suara sirine polisi dan ambulans saling bersahutan dengan suara-suara orang di lokasi kejadian.
Kemacetan panjang pun terjadi disepanjang jalan.

Kepalanya kerasa berat banget, ada kilas balik dimana detik-detik mobil yang dia tumpangi mengalami kecelakaan.

Saking sakitnya, untuk sekedar gerakin badannya aja dia nggak mampu, ditambah kakinya yang kejepit diantara kursi serta badannya yang diapit dua orang disebelahnya.

Yang pertama diliatnya adalah saudara kembarnya yang posisinya ngerangkul badannya seakan ngelindungin dia.

Meski pandangan agak kabur Nata ngeliat sekeliling tempat dimana Kakak-kakaknya yang lain.

Seketika air matanya ngalir gitu aja, Nata seneng bisa ngeliat saudaranya, tapi bagian yang sukses bikin sesak di dada serta perasaan yang nggak karuan, dimana kala Nata ngeliat saudaranya dengan kondisi yang udah berlumuran darah dimana-mana, bahkan matanya terpejam, nggak ada lagi suara canda tawa kayak sebelum kejadian ini terjadi.

Disamping kanannya Nata bisa ngeliat Abangnya, Daren. Air mata yang keluar semakin deras begitu ngeliat muka Abangnya yang pucat tanpa senyum yang menghiasi wajahnya, yang Nata liat cumalah darah yang berasal dari kepalanya yang mengalir hingga memenuhi sebagian wajahnya.

Nevan, Yardan, sama Jojo yang ada dibelakang juga sama buruknya kondisinya kayak Daren sama Daniel, nggak ada tanda-tanda pergerakan dari mereka.

Kepala Nata dirasa semakin berat, cahaya yang berasal dari luar juga semakin menggelap, namun seketika kesadarannya dibuat kembali.

Uhuk uhuk

"B-bang Ga-lan."

Nata bersyukur ada satu saudaranya yang masih sadar setidaknya dia nggak sendiri disini.

"Na-nata, d-ek, m-aaf-in a-bang," ucap Galan tersengal-sengal.

"L-lo har-us k-ku—"

Galan udah nggak kuat buat lanjutin omongannya. Sedangkan Nata cuma bisa nangis sambil nunggu pertolongan buat nyelametin saudaranya.

"Ada korban selamat!!" Itu yang terakhir kali Nata denger sebelum kegelapan merenggut kesadarannya.


***


Kiet nying

Suara mikrofon berdenging, alunan musik yang semula mengiringi jalannya acara malem ini berhenti, digantiin satu orang yang berdiri di tengah-tengah panggung.

Fokus mereka yang ada disana langsung terpusat ke satu titik di tengah panggung. Termasuk empat orang yang masih berdiri di loby. Tentunya mereka nggak tau apa yang mau disampein sama dia.

"Rak," panggil Yesa.

"Naon?"

"Coba tebak itu mau ngasih pengumuman apa."

"Ya mana gue tau lah anjir, gue bukan cenayang."

"Kan gue cuma nyuruh nebak gimana sih lo."

"Bodo lah gue ganteng gue diem."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Crazy Family | But In Fact + BTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang