Harus banget ditonton ini mah
Biar kalian makin overthinking 🤣
Siapa yang bisa menafsirkan kapan kematian itu terjadi? Jawabannya tidak ada, kecuali sang pencipta.
Karena pada dasarnya manusia itu hanya makhluk titipan yang kemudian menjalankan perannya di dunia, saat dirasa tugasnya selesai maka manusia itu akan dipanggil kembali yang pada akhirnya akan kembali pada sang pencipta.
Tapi kali ini Nata masih diberi kesempatan untuk melihat saudara-saudaranya meski kurang satu di sana.
Daren. Ya, Abangnya itu masih setia duduk di luar ditemani gitar serta kucing kesayangannya yang tiba-tiba udah ada di pangkuannya.
Nata milih buat duduk sembari ngeliat para saudaranya yang raut wajahnya kelihatan cerah. Hingga entah kenapa satu kalimat terucap begitu saja dari bibirnya.
"Bang, kita pergi berdelapan, tapi kenapa pulangnya Nata sendirian."
Perhatiannya yang lagi mengamati saudaranya perlahan buyar tatkala mendengar suara-suara yang seperti memanggilnya.
Nginggg
***
"Nata."
Nata mengerjapkan matanya perlahan, sembari memandangi sekeliling. Tempat dan suasana nggak begitu asing baginya. Bukan cuma tempat dan suasana yang terasa nggak asing tapi suara-suara di sekelilingnya juga.
"Nata bangun Anjir, lo mau gue guyur air segayung."
Nata bergeming, kenapa sekarang dia malah denger suara kembarannya yang kedenger nyebelin banget kalo lagi bangunin orang.
Sekarang Nata tau kalo ternyata dia lagi ada di ruang tengah rumahnya. Tapi kenapa posisinya jadi tiduran di sofa?
Dilihatnya saudaranya yang ada di sana, mereka benar-benar keliaatan nyata dibanding yang sebelumnya.
Tapi satu yang jadi pusat perhatian dia, raut wajah mereka disini menandakan kalo mereka lagi cemas. Bahkan Yardan yang seingatnya tadi lagi bercanda sama Daniel kini nggak kalah cemas dari yang lain.
Ada apa sama mereka?
Dilihatnya jam di dinding yang nunjukin pukul 17:53 sudah sore ternyata. Tapi nggak lama perhatiannya kembali ke arah saudaranya.
"Kenapa? Kok pada khawatir gitu mukanya?"
Setelah ngomong gitu Nata sadar kalo di sana ada yang kurang, kalo biasanya Sanjaya bersaudara ada tujuh personil tapi sekarang cuma ada lima.
"Bang Galan sama Bang Daren mana? Mami sama Papi juga?" Kalo biasanya setiap sore Nata ngeliat Pak Jaya lagi ngopi sambil baca koran tapi sore ini Nata nggak ngeliat pemandangan itu.
"Ta, lo tidur lama banget, Bang Galan sama Daren juga nggak ada disini," jawab Daniel.
Ah, Nata inget, Daren kan ada diluar lagi main gitar sama Tetet. Gimana bisa Nata lupa.
"Oiya Bang Daren kan lagi diluar ya, ya udah gue panggilin dulu deh udah mau Maghrib."
Nata udah mau beranjak tapi tangannya ditahan sama Mas Agus. Sekilas matanya ngeliat ke arah luar lewat jendela, tapi di bawah mangga tempat Daren duduk main gitar Nata nggak ngeliat ada orang di sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Family | But In Fact + BTS
FanfictionKelakuan tujuh bersaudara yang tingkahnya amit-amit banget pokoknya. Cuma satu yang waras orang tercantik kedua menurut papa, siapa yang pertama? Ya jelas di mama lah. Sisanya baca aja Start: 11-05-2021 ©mtaadnidp_ Highest rank 📝 #1 in bts 24/06/21...