46 || Agus & Emosi

309 50 20
                                    

Chapter ini khusus aku dedikasikan buat foxxiesun karena di chapter kemaren udh spam komen bnyk banget,, thank you 🖤

Buat yg lain juga makasih udah ngisi kolom komentarnya 💜

~Happy Reading~

Di atas brankar Daren masih setia terlelap dan nggak ada tanda-tanda pergerakan sedikitpun darinya.

Wajahnya pun terlihat tenang disaat dia lagi terlelap kayak gini. Di mukanya pun terdapat beberapa goresan yang menghiasi wajahnya, akan tetapi goresan-goresan itu sama sekali nggak menghilangkan aura yang terpancar dari diri seorang Daren.

Mami yang ada di sampingnya pun senantiasa menatap wajah sang anak yang masih setia terpejam.

Kemudian di genggamnya tangan Daren yang bebas dari selang infus, tapi meski begitu terdapat beberapa luka di tangannya yang mengharuskan Mami menggenggamnya dengan berhati-hati.

"Daren, anak Mami cepet bangun ya? Jangan lama-lama tidur disininya."

"Mami, Papi, Abang, sama Adek-adek kita semua nungguin Daren bangun."

Buk Ratna dari tadi emang nggak berhenti ngajak Daren ngobrol. Dalam hati sambil berharap kalau tiba-tiba Daren ngerespon omongannya.

"Cepet Bangun Bang, masa iya jagoannya Papi malah tiduran di sini bukannya jalan-jalan diluar sambil nyari cewek," ujar Pak Jaya yang intinya punya harapan yang sama kayak Buk Ratna.

***

"Kenapa lo semua diem ha?! Gue yakin lo nggak congean," ucap Daniel menggebu-gebu.

"Niel sabar dulu, maksud lo apa nggak cocok?" Tanya Jojo yang keliat bingung.

"Darah gue sama Daren nggak cocok Bang Jojo," ucap Daniel menekan semua kata-katanya.

"Lo ngomong apa sih Niel, wahh lo ngeprank ya? Gue aja masih inget waktu SMP dulu kita kan pernah cek darah terus darah kita sama," ujar Jojo yang ngira kalo Daniel lagi ngeprank dia secara dia tau sendiri Daniel gimana orangnya, Daniel itu sebelas dua belas sama Galan, nggak pernah serius orangnya.

Daniel natap mata Jojo lekat, sedangkan Jojo yang di tatap dirinya berani bersumpah kalo ini kali pertamanya Daniel natep dia seserius ini.

"Bang, lo lupa? Waktu itu Daren nggak ikut tes darah, waktu itu dia ijin nggak masuk karena di ajak Papi ke rumah Kakek."

Jojo diem, dia baru inget. Bener kata Daniel, waktu itu Daren nggak ikut tes darah gara-gara Papi ngajak dia ke rumah Kakek.

"Kalo lo nggak tau nggak papa Bang, tapi gue yakin banget kalo Bang Nevan atau Mas Agus salah satunya pasti tau sesuatu, ya kan?" Ucap Daniel sambil malingin mukanya ke arah Nevan sama Agus, Daniel natap dua insan itu bergantian sambil menuntut penjelasan.

Sementara Nevan sama Agus cuma diem mereka bingung harus jawab apa.

"Bang ngomong, lo pasti tau sesuatu kan? Ayo ngomong," desak Daniel.

Agus yang udah geram pun jawab omongan Daniel.

"Dokternya pasti salah ngecek, kalo gitu biar gue aja yang donorin darah."

"Gue maunya gitu, tapi nggak mungkin hasil tesnya salah kalo gue udah minta cek tiga kali, bahkan gue udah goblok-goblokin dokternya tapi hasilnya tetep aja sama."

"Bang Nevan, lo dari tadi diem aja kenapa? Biasanya juga lo bacot sana sini—"

"Daniel jaga omongan lo! Jaga sopan santun biar gimanapun dia Abang lo!!" Sentak Jojo yang keliat frustasi sama omongan Daniel yang kedeger nggak ada sopan santunnya sama sekali.

Crazy Family | But In Fact + BTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang