Haris menunduk dalam diam,sesekali ia meyeka air matanya yang keluar terus.
Ia harus apa?
Ia bingung?
Badannya merosot ke bawah, di lorong ini hanya ada dirinya sendiri.
Jam menunjukkan pukul 05.00 sore hari,banyak orang menangis di ruang rawat milik Aurel.
"G-gue...ga..ga..mungkin...,"ucapnya parau sambil menjambak rambutnya sendiri.
"Ga...mungkin..kan.."
Ia memejamkan matanya sejenak dengan kepala yang masih menunduk.
Flashback
Sesampainya di rumah sakit,Haris segera menyusul para petugas yang menangani Aurel.
Aurel masuk ke dalam ruang UGD,Haris menundukkan kepalanya,ia duduk di sebelah ruang Aurel.
Sambil menunggu ada keributan dari arah berlawanan ia mendengarkannya dengan sangat jelas.
'aurel..hiks..hikss...'
'ga mungkin kan mas'
'anak kita mas..''kamu yang tenang dulu'
'aurel pasti tidak apa-apa'Haris mendongak dan ia melihat sepasang paruh baya yang berjalan tergesa-gesa menuju dirinya.
Mungkin mereka...orang tuanya Aurel?
"Gimana kondisi anak saya...tolong Katakan,"ucap Mama Aurel dengan air mata yang berlinang.
"Tan-tante dan om orang tuanya Aurel,"ujar Haris kaget dan langsung berdiri.
"Iya, bagaimana kondisi anak saya hiks hiks hiks,"parau Mama Aurel di rengkuhan papa Aurel.
"Gimana kondisi putri saya?"Tanya Papa Aurel mengulang.
"Masih di tangani om,"jawab Haris dan kembali duduk.
"Hikss hikss hikss..Gimana putri kita pah,"ucapannya sesegukan.
"Tenang ma.. Aurel pasti baik-baik aja.."
Kemudian kedua orangtuanya Aurel duduk di samping Haris lebih tepatnya sih Papanya saja Mama nya sedari tadi mondar mandir di depan pintu.
"Udah ma duduk dulu..."ajak Papa Aurel.
"Ga bisa pa!Mama khawatir!"Ujarnya dengan air mata yang terus mengalir.
Beberapa jam kemudian akhirnya dokter keluar dari ruang inap Aurel.
"Gimana dok,kondisi putri saya?"Tanya Mama Aurel menggebu-gebu.
"Maaf bapak dan ibu..kondisi pasien sangat parah dan janin yang ada di kandungan mengalami keguguran dan pasien tidak dapat di selamatkan,"papar dokter tersebut.
Bagai tersambar petir, hati Haris menceplos,ia tak menyangka.
Anaknya!
Sudah tiada..
Ia langsung berlari tak tentu arah...
Setelah kepergian Haris, Mama Aurel pingsan...
Ia di gotong oleh suaminya untuk di periksa.
Mungkin akibat kaget.
Papa Aurel sangat amat kaget...
Putrinya hamil?
Ia merasa gagal menjadi seorang figur Ayah..
Ia dan istrinya terlalu mementingkan pekerjaannya dan kurang ada waktu untuk Aurel.
Ia bahkan menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang menimpa putri satu-satunya milik mereka.
Dan..
Siapakah suami dari anak yang di kandung oleh putrinya?
Ia merintih kan air mata melihat kondisi Putrinya..
Terbaring dengan luka yang lumayan parah di sekujur tubuhnya.
Ia menyingkap selimut rumah sakit yang menutupi seluruh anggota tubuh milik putrinya.
Ia sangat terpukul atas kematian Putri satu-satunya.
Ia menangis dalam diam,dan memeluk putrinya untuk terakhir kalinya.Ia tidak menyangka ini semua akan terjadi pada Putrinya.
"Maafin papa Aurel.."
"Putri papa..."
Sementara di ruang inap milik Mama Aurel.Mama Aurel meraung-raung untuk melihat putrinya.
"Hiksss...hikss..."
"Biarkan saya ketemu putri saya sus..."ucapnya parau ingin menemui putrinya.
"Biarkan kondisi anda membaik dulu bu"
"Tidak..tidak..bisa, sekarang saya mau melihat kondisi putri saya,"ia berusaha untuk bangkit dan berjalan.
"Baiklah kalo ibu memaksa,akan saya antarkan,"
Mama Aurel dan suster itu berjalan ke arah ruang inap Aurel.
"Papa hiks hiks hiks... Putri kita pa.."
"Tenang ma...Aurel sudah tidak bersama kita lagi ma...,"ucap papa Aurel dengan nada memilukan.
"Ga...ga...mungkin pa..hiks hiks,"parau Mama Aurel lalu memeluk putrinya yang terbaring lemah.
"Mama harus ikhlas,"
Bruk
Suara pintu yang di buka dengan kasar
Sekar lah yang membuka pintu tersebut dengan tergesa-gesa dan menimbulkan bunyi yang cukup keras sampai-sampai orang tua Aurel menolehkan kepalanya melihat siapa yang membuka pintu tersebut dengan kasar.
"Tante om.."
"Hikss hikss hikss Aurel bangun rel,"ucap Sekar dengan parau sambil menggoyangkan tubuh Aurel supaya bangun tapi nyatanya..
"Sekar sekarang tenang..."
"Sekarang Aurel sudah tenang di alamnya jadi kita harus mengikhlaskan kepergiannya,"
Sekar merosot ke bawah mendengar penuturan Papa nya Aurel.
"Ga..ga mungkin kan om,"iya bicara dengan derai air mata yang terus mengalir.
Ia kacau,rambut yag berantakan, pakaian ala kadarnya yang ia pakai saat ini.
"Hiks... Aurel,"
Hanya ada tangisan di dalam ruangan tersebut dan saling menguatkan.
∆∆∆
TBC
JANGAN LUPA PENCET TOMBOL 🌟 (POKOK BAWAH).
03 OKTOBER 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY AND BABY EL
RandomKisah seorang gadis SMA yang terpaksa harus berhenti sekolah karena suatu insiden yang menimpa dirinya.Ia harus rela berhenti sekolah dan resmi di keluarkan dari sekolah karena suatu kejadian terbongkar. Aurel Atalia Hermansyah. Ia harus rela menjal...