07

9.2K 404 8
                                    

Kini sudah banyak orang yang berada di tempat peristirahatan terakhir Aurel.

Mama,Papa Aurel,Sekar,Bi Jauti,serta teman-teman SMA Aurel juga banyak yang berdatangan.

Sekar yang di rangkul oleh ibunya masih menangis dengan sesegukan.Bagaimanapun juga Sekar adalah orang yang tau segala keluh kesah Aurel.

Mama Aurel yang memegang batu nisan milik Aurel menangis dan menumpahkan segala penyesalan.

"Hiks...hiks..maafin mama,"

"Andai mama bisa mengulang ini semua,"

Semua orang tertegun melihat itu semua,semua orang merasa iba dengan Mama Aurel yang sangat terpukul atas kepergian anak satu-satunya.

"Udah... Mama harus ikhlas..."Ucap Papa Aurel meskipun ia sendiri sedang rapuh dan masih tidak bisa menerima ini semua.

Mereka semua satu-persatu meninggalkan area pemakaman.

Kini tinggal Mama,Papa Aurel,Sekar dan juga ibunya yang masih berada di situ.

"Kita harus pulang ma..."Ujar Papa Aurel merengkuh istrinya untuk berdiri.

Mama Aurel berdiri dan menatap Sekar dengan lamat-lamat."Terimakasih ya Sekar karna selama ini kamu yang selalu ada untuk Aurel,"ucapnya dengan air mata yang terus mengalir dan sesekali ia seka dengan tangannya.

""Sama-sama Tante hiks.. Sekar senang berteman dengan Aurel,"ujarnya tulus.

"Om pergi dulu ya Sekar dan ibu,"pamit Papa aurel dan di angguki oleh keduanya.

Setelah Mama dan Papa Sekar pergi kini tinggallah Sekar dan ibunya."Ibu pulang dulu aja, Sekar masih mau di sini,"ujar Sekar dan berjongkok di sebelah batu nisan milik Aurel.

Ibu Sekar mengangguk kepalanya dan berjalan meninggalkan area pemakaman.

Kini Sekar menangis dengan sesegukan,ia tidak bisa menerima semua ini, sahabat satu-satunya telah pergi dan...

Ia bersumpah mencari seseorang yang telah berani menghamili sahabatnya.

"Hiks hiks hiks...Lo tega ninggalin gue sendiri!"Katanya dengan tangan mengepal.

Ia menyandarkan kepalanya di batu nisan tersebut.

"Gue ga bisa rel hiks...lo ninggalin gue dengan sejuta luka yang lo berikan,"

"Lo ninggalin gue dengan lo ga jelasin apa,"

"Gue sakit hati rel,"

Kemudian Sekar berdiri dan meninggalkan Area pemakaman.

Ia berlari..mungkin ia akan ke suatu tempat rahasia dan hanya ia dan Aurel yang tau.

Kini suasana pemakaman tampak sepi,hanya ada suara ranting yang terkena angin.

∆∆∆

BRAK

BRAK

BRAK

PRANG

PRANG

Suara benda yang di lemparkan dan tinju, di banting menggema di sebuah ruangan.

"Brengsek lo ris,"

"Bener-bener ga nyangka gue sama lo,"

Ucap seseorang di dalam ruangan tersebut.

"Gu-gue harus apa Jo,Dul,"ucapnya menundukkan kepala.

Ia binggung harus apa?

"Ga tau lagi gue sama lo ris,

"Selama gue berteman sama lo..
Lo ga pernah kata gini,"

"Lo udah kata laki-laki brengsek tau ga,"

Ucapnya lagi dengan sedikit meninggilan suaranya.

"Dengan lo ngata-ngatain gue semua ga akan seperti semula,"tegasnya lalu berdiri menghadap Jo yang sedari tadi menahan amarah.

"LO ITU BEGO HARIS BEGO,"pekik Abdul dengan mengebrak meja yang sedang ia duduki.

"GUE EMANG BEGO,"pekik Haris dengan badan yang sudah merosot ke bawah.

Ia menunduk dan air matanya tiba-tiba menetes jatuh mengenai lantai ruangan tersebut.

"Gue harus apa?"Gumamnya dengan pasrah bahkan bisa di katakan ia tidak memiliki tenaga untuk saat ini.

Apakah ia menyesal?

Sementara itu..

TBC

JANGAN LUPA PENCET TOMBOL 🌟 (POJOK BAWAH).

03 OKTOBER 2021

MOMMY AND BABY ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang