03

8.8K 447 3
                                    

tok tok tok

Bunyi pintu yang di ketuk dari luar,Bi Jauti yang sedang membersihkan ruang tamu segera membukakan pintu.

"Iya, sebentar,"

Ceklek

"Eh non Sekar, masuk non,"ucap bi Jauti mempersilahkan masuk untuk Sekar.

Sehabis pulang sekolah Sekar bergegas menuju rumah Aurel.

"Aurelnya mana bi?"Tanya Sekar dengan celingukan.

"Di kamar non,dari tadi tidur,bibi suruh makan ga mau katanya mual terus,"papar bi Jauti mengikuti Sekar dari belakang menuju kamar Aurel.

"Emang bener-bener tu anak,"ujar Sekar lalu bergegas menuju kamar Aurel.

Setelah sampai ia langsung membuka pintu dan pemandangan yang ia lihat adalah Aurel yang berbaring dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

"Rel bangun,makan lo belum makan kan?"gerbu Sekar menggoyang-nggoyangkan tubuh Aurel.

"Rellll,issh,"sebal Sekar karena dari tadi Aurel tak kunjung bangun.

Ia menyelingkap selimut yang di pake Aurel.

Mata Sekar melebar melihat kondisi Aurel,ia menempelkan tangannya di jidat Aurel.

"Ya ampun,lo panas banget,"panik Sekar dengan terus menggoyang-nggoyankan tubuh Aurel supaya anaknya bangun.

"Aduh bi gi mana ini?"Panik Sekar semakin menjadi melihat sahabatnya tak kunjung bangun.

"Duhh... gimana ya non!"

"Ya udah bi kita bawa aja ke rumah sakit,"ucap Sekar lalu membopong tubuh Aurel dengan bi Jauti.

Sekar menjalankan mobil Aurel menuju rumah sakit terdekat setelah sampai di rumah sakit ia bergegas memanggil perawat dan dengan keadaan yang panik Sekar menggebu-gebu memanggil perawat.

Setelah Aurel di tangani barulah Sekar mengikuti dari belakang.

∆∆∆

"Enghh,"lenguh Aurel dengan tangan yang memegang keningnya.

Ia mengamati sekitarnya dan merasa asing dengan tempatnya saat ini.

"Siapa ayah dari anak lo?"Tanya Sekar tiba-tiba dengan aura yang tidak bisa di ajak becanda dan nada yang dingin.

Aurel mengarahkan atensi matanya ketika mendengar suara Sekar yang terkesan mencengkram.

"Anak?Ayah?"Tanya Aurel masih bingung.

"Hiks..hiks..hikss,"tiba-tiba Sekar berjalan dan memeluk Aurel dengan sangat erat.Ia merasakan sakit hati yang amat sangat dalam.

Aurel kembali mencerna ucapan Sekar tadi,Anak?Ayah?Ia masih rada belum paham dan sampai pada akhirnya ia baru menyadari sesuatu.

"Kar..hiks...hikss,ga mungkin kan?"Tannya masih tidak percaya.

"Siapa ayahnya rel?"Nada Sekar terdengar lemas,ia harus apa?Sebagai sahabat ia juga merasa hancur.

"Hik...hiks...hiks.."Aurel menangis dengan sesegukan.

"G-gue ham-hamil,"ucapannya dengan nada bergetar dan tidak percaya.

"Iya hiks hiks,"

"Lo kenapa bisa gini!gue tau lo bukan perempuan yang gue pikirin sekarang!Ujar Sekar dengan menatap mata Aurel.

"Kenapa ini terjadi sama gue?Kenapa kar?hiks hiks hikss!Gue masih belum siapa?Gimana kalo bokap nyokap gue tau hikss,"lirih Aurel dengan air mata yang terus mengalir.

Bi Jauti yang tadi sehabis dari musholla hanya bisa menatap nanar anak majikannya yang ia asuh dari kecil itu.

"Hikss hikss, sekarang lo cerita,"ucap Sekar yang memegang pundak Aurel yang bergetar.

"Tapi lo ga marah kan hikss?"Lirih Aurel takut.

"Engga gue ga marah, tapi lo harus cerita,"balas Sekar dengan menggelengkan kepalanya.

"Gue hikss pas malem itu hiks gue habis pulang beli chiki dari Alfamart terus hikss di tengah-tengah jalan gue kesrempet mobil hikss terus setelah gue kesrempet pelakunya itu tanggung jawab dengan hikss bawa gue ke apartemennya dan selanjutnya hikss hikss hiksss..."Papar Sekar dengan dengan air mata yang mengalir terus,ia tidak bisa melanjutkan ceritanya.Kajadin itu membuatnya trauma.

"Siapa?"Tanya Sekar kembali memeluk Aurel.

"H-haris,"lirih Aurel.

Sekar membulatkan matanya tidak percaya,ia kaget malah sangat.

Cowo yang selalu jadi incaran satu sekolah ternyata sebrengsek ini.Ia masih tidak percaya.

"Bener-bener brengsek si Haris, dia harus gue kasih pelajaran,"ujar Sekar menggebu-ngebu.

"No..gue ga mau ada pertengkaran,biar gue aja nanganin masalah ini sendiri,"ucap Aurel yakin dengan menggenggam tangan Sekar.

"Lo harus minta pertanggungjawaban dia,awas aja"gertak Sekar.

"Iyaa,"

"T-api gue takut orang tua gue tau hikss hikss,"lirih Sekar menundukkan kepalanya.

"Lo selesaiin masalah lo sama Haris dulu,kalo orang tua lo tau gue bantu bicara,"yakin Sekar dengan mentapa mata Aurel.

"Makasih banyak karna lo selalu ada buat gue,"ucap Aurel memeluk erat Sekar.

"Lo ga perlu khawatir,gue akan selalu ada buat lo,"

"Bibi sini,"ujar Aurel menyuruh bi Jauti mendekat dan langsung memeluknya sangat erat.

"Bibi hikss hikss lirih maaf in Aurel,karena Aurel belum bisa jadi gadis baik,"ungkap Aurel dengan sesegukan.

"Non yang sabar, pasti ada hikmahnya di balik ini semua,"ujar bi Jauti mengelus rambut Aurel dan Sekar ikut memeluk keduanya.

Bi Jauti sudah menganggap Aurel sebagai anaknya sendiri mengingat Aurel adalah anak yang kekurangan kasih sayang.

∆∆∆

JANGAN LUPA PENCET TOMBOL 🌟 (POJOK BAWAH).

1 OKTOBER 2021




MOMMY AND BABY ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang