"Kamu sedang apa di sini, Adam?" Pertanyaan itu membuat sebelah alis Adam terangkat.
"Ini tempat umum, siapa pun bisa ada di sini." Jawab Adam mengacu pada taman kecil di samping hotel tempat mereka kini berdiri berhadapan dengan jarak tak lebih dari dua meter.
Tersenyum, Sana mengangguk setuju jawaban dari mantan suaminya.
"Jadi, selama ini kamu bersembunyi di negara ini?"
Kembali mendongak, Sana yang entah bagaimana suaranya lebih lemah lembut dari yang dulu Adam ingat, menjawab, "aku tidak pernah bersembunyi. "
"Tidak pernah bersembunyi, tapi tidak pernah hadir ke persidangan. Menutup akses komunikasi, bahkan membiarkan toko sepatunya diurus oleh asisten? Kalau bukan bersembunyi, apa namanya?"
Sana terkejut, dari mana Adam tahu kalau ia menutup akses komunikasi yang berhubungan dengan Adam juga masalah toko sepatunya. Dengan bijak ia pilih menjawab pertanyaan itu dengan jujur. "Menghindar sementara. Aku perlu waktu menerima akhir hubungan kita. Maaf kalau itu membuat kamu kesal."
*.*.*
Ratuqi,
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced To Love (Tamat)
General FictionBagi Sana Marcellina Tjahyadi, putri seorang pengusaha sukses yang hidup bergelimang harta, segalanya bisa didapatkan dengan uang. Termasuk membuat seorang Adam Rahadiansyah bertekuk lutut menerima lamarannya meski lelaki itu sudah mempunyai tunanga...