"Naya?"
Wanita yang merasa namanya disebut itu menoleh. Untuk sesaat terasa menyenangkan, kembali bisa melihat wajah mantan lelakinya. Namun hanya sesaat karena setelahnya hanya ada rasa sakit dan kecewa yang memenuhi hati.
"Mau apa kamu?" Tanya Naya sesantai mungkin. Mereka sedang berada di dalam restoran yang pengunjungnya cukup ramai. Jelas Naya tak ingin terjadi keributan atau apa pun yang bisa menjadi suguhan gratis bagi orang-orang.
Adam tersenyum sedih. Naya-nya berubah menjadi dingin. Sosok hangat yang selalu tersenyum cerah itu kini menghilang. Terhapus oleh kekecewaan yang begitu besar akibat dirinya. Orang yang berjanji selalu melindungi dan membahagiakan namun hanya sebatas bualan.
"Nomormu tidak pernah aktif lagi. Kamu menggantinya?" Tanya Adam pelan. Sejak pertama kali mendapati nomor Naya tak aktif sampai saat ini Adam masih terus mencoba menghubunginya. Tak disangka, hari ini bisa tidak sengaja ia melihat sang mantan terindah duduk sendiri di restoran tempatnya mengadakan pertemuan dengan salah satu klien.
"Ya. Aku mengganti nomorku karena tak ingin diganggu oleh panggilan dan pesan dari orang yang tidak aku harapkan." Kata Naya tajam.
Adam hendak mengatakan sesuatu namun urung karena seorang pria tiba-tiba datang ke meja mereka.
"Naya? Siapa dia?"
Baik Adam dan lelaki tersebut salung memandang tak suka.
"Bukan siapa-siapa. Omong-omong, kamu terlambat sepuluh menit, Sayang."
Adam terkejut mendengar bagaimana Naya memanggil lelaki tersebut. Mungkinkah kini Naya sudah mempunyai kekasih baru, Menggantikan dirinya? Secepat ini?
"Mmh, ya. Maaf. Aku kesulitan mencari tempat parkir, Sayang."
Jawaban dari sang lelaki makin membuat hati Adam panas. Ia tidak rela wanitanya dipanggil begitu mesra oleh orang lain.
"Naya, siapa dia?" Tanya Adam menahan kesal.
Alis Naya terangkat sebelah, "Dia? Tentu saja kekasihku. Oh, bukan. Calon suami, karena kami akan segera bertunangan lalu menikah."
Naya lalu berdiri dan memakai tasnya, "kita cari restoran lain. Di sini terlalu ramai." Ajaknya pada pria yang ia akui sebagai kekasih.
"Naya, tunggu!" Adam menggapai lengan Naya yang langsung dihempaskan, "lepas!"
"Jangan menyentuhnya!" Pria yang tidak Adam kenal memasang badan, menyembunyikan Naya dibalik tubuhnya demi menghalangi Adam. "Kisah kalian sudah usai, jadi jangan lagi mengganggu Naya. Baik secara langsung atau lainnya. Karena aku tidak akan membiarkan calon istriku diganggu oleh pria beristri yang sudah menyakitinya!"
Mereka lalu pergi meninggalkan Adam diiringi beberapa pasang mata yang menatap bingung pada mereka bertiga.
Menghela nafas dalam, Adam menghempaskan diri duduk di kursi. Siapa lelaki tadi? Dia bahkan mengetahui status hubungan Naya dan dirinya.
Saat menjalin hubungan dulu, baik Naya dan Adam sudah banyak mengenal teman dan keluarga masing-masing, mereka juga saling terbuka ketika ada orang yang mencoba mendekati mereka, tapi tadi pertama kalinya Adam melihat pria yang diakui kekasih oleh Naya.
Apa mungkin Naya bisa menggantikan dirinya secepat ini? Mereka berpisah belum sampai dua bulan setelah menjalin hubungan bertahun-tahun. Atau lelaki tadi hanya pacar pura-pura Naya?
*.*
Ratuqi,
28 September 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Forced To Love (Tamat)
Fiksi UmumBagi Sana Marcellina Tjahyadi, putri seorang pengusaha sukses yang hidup bergelimang harta, segalanya bisa didapatkan dengan uang. Termasuk membuat seorang Adam Rahadiansyah bertekuk lutut menerima lamarannya meski lelaki itu sudah mempunyai tunanga...