Memilih Dia

140 5 0
                                    

"Aku tahu aku secantik itu."

Adam mengerjap beberapa kali ketika Sana bertopang dagu dengan sebelah tangannya, menatap balik Adam yang tidak sempat menghindar.

"A-apa? Aku hanya melihat ponselku, aku khawatir baterainya habis." Ucap Adam sedikit gugup. Dalam hati ia menghardik dirinya sendiri yang malah terlihat seperti orang salah tingkah.

"Oh ..." Sana mengangguk-angguk dengan senyum tertahan. Dalam hati menertawakan jawaban Adam yang terlalu dibuat-buat.

"Sebentar lagi ada rapat. Aku harus bersiap-siap."

"Ok, akan kututup teleponnya." Ujar Sana pengertian. "Dah ... semangat Sayang!" Sana melambai dengan senyum lebar sebelum mengakhiri sambungan vidio mereka tanpa mendengar jawaban dari Adam yang kini baru mampu menghela nafas lega.

*.*.*

Ratuqi,

Forced To Love (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang