Bagian 20 : Blossom

1.4K 172 13
                                    

Warning! 18+ yeee
btw d sni sanji udh potong rmbt and stuff wkkwwkk rmbtx kgk pjng lagi(灬º‿º灬)♡

enjoy₍₍ ◝( ゚∀ ゚ )◟ ⁾⁾
___________________________________

Sanji dengan bathrobe nya keluar dari shower langsung menuju kamar Zoro. Terlihat Zoro duduk di depan komputer sembari mengerjakan sesuatu. "Aku sudah selesai, puas? sekarang mana baju ku? aku harus pulang" Ucap Sanji tapi Zoro masih fokus pada pekerjaan nya. Tanpa pikir panjang Sanji mencoba mencari ponselnya lalu menelpon seseorang. "maaf mengganggumu Nami san, apa kau bisa mengambilku di--" seketika ponsel Sanji diambil oleh Zoro, ia mematikan telpon tersebut lalu melempar ponsel sanji ke kasur. "Kau tak akan pulang malam ini..." ucap Zoro, tangannya merambat memegang pinggul Sanji sembari ia berbicara di samping telinga Sanji."Aku tidak sedang bercanda sekarang, besok aku ada pertemuan..." ujar Sanji sembari berusaha menendang Zoro, tapi ia menahan serangan 'lemah' itu. "Kau pikir aku sedang bercanda?" ucap Zoro. Ia pun mendorong Sanji cukup keras, hingga ia terbaring di kasur. "Oy Zoro! hentikan... ini gak benar..!" ucap Sanji. Tapi Zoro tak menghiraukan perlawanan Sanji sama sekali. Ia malah fokus bermain pada puting Sanji. Ia meludah pada telapak tangan kanannya lalu mulai bermain pada penis Sanji. Sanji tersentak, suara manis terdengar pertama kalinya untuk Zoro. "Sensitif sekali, seperti baru pertama kali..." Tease Zoro dengan senyumnya di sela-sela lidahnya bermain pada puting kanan Sanji. "per-pertama kali..? ha! menurutmu?" tawa kecil Sanji dengan wajah dan nada yang mengejek. Dalam hati Sanji malah kebalikannya "apa yang aku katakaan??!!! ini jelas pertama kali bagiku astgaaaaa!!" dia berteriak dalam hati. Jujur, Sanji tak ingin mengatakan bahwa ini pertama kalinya seseorang melakukan hal ini padanya. Biasanya hanya menggunakan mainan atau tangannya sendiri, "ku-kuharap dia gak menyadari ke virginan ku ini... like hell aku memberitahunya aku perawan!! gak akan! mau ditaruh di mana mukaku kalau aku kalah darinya?! pasti nanti dia mengejekku dan memberitahukan pada yang lain" ucap Sanji dalam hati yang pikirannya sedikit tak fokus pada Zoro saat ini. "hmm, kalau begitu aku bisa melakukannya tanpa persiapan kan..?" ujar Zoro sembari melepas kaos putihnya dan menurunkan celana. Zoro mengambil tangan Sanji dan meletakkannya di tempat yang panas dan tebal milik Zoro yang masih bersembunyi di balik celana dalam tipis itu. Sanji dengan malunya berusaha untuk menyingkirkan tangannya dari benda asli yang untuk pertama kalinya Sanji pegang "!!!hah?! apa kau ingin membunuhku?! be-benda besar seperti itu...!--" Sanji terhenti saat Zoro makin memainkan penis nya dengan tangan Sanji sesukannya. "kenapa? baru pertama kali melihat yang seperti ini?" ucap Zoro dengan polosnya dengan tangan yang masih melakukan sesukanya. "Ta-tapi bukan berarti...mnghh.." gumam Sanji disela desahnya.

"aku kasian padamu, jangan bilang orang yang 'mengambil nya' memiliki penis kecil" ejek Zoro. Dengan nafas yang mulai takkaruan itu, Sanji tak menghiraukan lagi ledekan Zoro, ia melihat betapa kotornya Zoro menggunakan tangan miliknya untuk memuaskan diri Zoro. Dengan penis yang perlahan membesar itu, Sanji mencoba untuk melihat keatas, bagaimana ekspresi Zoro saat ini. Tapi saat melirik, detak jantung Sanji seakan terhenti sedetik saat itu. Wajahnya kembali memerah, disaat yang sama Zoro melihat Sanji dengan tatapan penuh nafsu, entah kenapa itu...membuat Sanji sangat bahagia.

Ia langsung menurunkan tatapannya, dengan menggigit bibir bawah Zoro sadar Sanji sangat terbangun sekarang. Ia menghentikan gerakkanya dan meninggalkan tangan Sanji yang masih memegang penis nya. "mau gerakkan sendiri?" tanya Zoro dengan senyum tipis, dengan keringat yang ada ditubuh dan wajahnya membuat pemandangan itu seakan menghipnotis Sanji. Tanpa pikir panjang dan menjawab Zoro, ia dengan perlahan mulai mengeluarkan penis Zoro dari celananya. Entah saat ini Sanji sedang mabuk pheromones Zoro sampai tak sadar apa yang ia lakukan atau memang dia sepenuhnya sadar. "wah wah, berani juga.." ucap Zoro saat melihat kepala Sanji yang mulai mendekati benda panas nan besar milik Zoro.
"yang ku katakan apa, tapi kau malah ingin memakannya.." ujar Zoro. tapi Sanji gak menghiraukan perkataan Zoro "mau, aku mau..."  ucap Sanji dalam hati sembari mencicipi ujung penis Zoro. "mari kita lihat, seberapa jago tuan 'bukan perawan' " ejek Zoro. Tapi Sanji sedikit tak suka sekaligus malu disaat yang sama "liat saja.."
Dengan lihainya, Sanji menggerakkan lidah serta kepalanya. Tapi ekspresi Zoro yang awalnya meremehkan Sanji berubah menjadi terpuaskan seakan tak menyangka Sanji bisa melakukannya dengan lihai "jangan meremehkan ku, aku pernah belajar menggunakan mainan kesukaanku" senyum kecil Sanji sembari bermain ujung penis dengan lidahnya. Yang membuat Zoro merasa kesal "tck, cukup..." Ucapnya lalu membaringkan Sanji. "ha, takut?" gumam Sanji. Tapi Zoro tak menghiraukannya, dengan sexy nya ia membasahi ketiga jarinya lalu memasukkan semua sekaligus ke lubang Sanji. Sanji tersentak tentunya, ia memberikan teriak kesakitan yang cukup nyaring "jangan lebay, aku tau lubang ini sudah biasa tiga jari... lihat lah, baru sedikit dimaini udah terbuka lebar seperti ini" Tapi Sanji sama sekali tak bisa memikirkan apapun selain rasa yang tak pernah ia dapat sebelum saat bermain sendiri. Sakit dan rasanya enak tapi entah kenapa hati Sanji terasa teriris melakukan hal ini dengan Zoro.

"bukankah ini yang kamu inginkan?" Zoro menggoda Sanji dengan menggesek kecil penisnya dengan lubang Sanji. "Sial sial sial...! aku akan menyesali hal ini" dengan 'ganas'nya Sanji memohon Zoro untuk memasukkannya sembari melebarkan kedua kakinya. "ce...cepat.." Zoro tersenyum. Tanpa aba-aba, Zoro sudah main masuk aja. Secara mental maupun fisik Sanji belum siap sama sekali. Suara teriakan Sanji sampai terdengar di ruang tamuj yang cukup jauh dari kamar Zoro. "tu-tu-tunggu Zo-Ahhg..! ja.. ngan kasar...! iaahnggh!" Ucap Sanji disela desahnya. Tapi Zoro langsung menutup seluruh mulut Sanji dengan tangannya. "diamlah.." gumamnya sembari menghela nafas perlahan. 

"punyanya lebih nikmat, apa karena cook anak bintang..?" ucapnya dalam hati sembari melihat Sanji yang sudah berhamburan dengan mata sembab dan air mata yang turun ke pipinya dengan senyum kecil Zoro. Entah itu air mata keenakan atau malah sebaliknya. Mungkin... keduanya.

"yabe..."

___________________________________

haiii

thanks udh support cerita aing
(人 •͈ᴗ•͈)

aing pingin cepat2 up berbagi ke uwu an ini bersama(ʃƪ^3^)

but anyway d tunggu eps slnjtx yeee

sorry klo ad typos

byee

se you next chap~

YoUR SmELL // ZoSanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang