Bagian 21 : Apa semua ini benar?

1.3K 159 16
                                    

Note : Foto d atas itu dri artist kesukaan aing, doi org jepang asli suka bgt buat doodle2 one piece tiap hari di sg. Dan d sni aing udh izin save ama make ya klo kalian mau nyimpan atau mau share tolong, tolong bgt sertakan credit.

btw Sabo d situ ucul bgt nga ngotak:'))))

Cr ig : @ Wanpisudoodle

Terima kasiii~
___________________________________

Kamar Zoro yang awalnya hanya ada Pheromonesnya seorang ini sekarang di penuhi oleh milik Sanji. Seakan dirinya sengaja menyebarkan pheromonesnya, dan meng 'klaim' bahwa ini tempatnya. Matahari sudah naik terlihat dari samar-samar cahaya dari dinding kaca yang tertutup gorden tinggi menerangi ruangan mereka. "Zo... ro. hentikan... aku sudah tak ada tenaga lagi..." Sanji bilang dengan nada suara serak nan kecil sembari mendorong Zoro. Tapi tenaganya sama sekali tak tersisa. "sekali lagi... jangan pingsan lagi oy cook.." ucap Zoro yang nampaknya dia masih belum puas, terlihat dari penisnya yang masih sehat nan bugar :')

"kamu sudah bilang itu 2 jam yang lalu..." Sanji hanya terdiam, bahkan untuk mendesah saja sudah tidak bisa. pandagan Sanji hanya mengarah ke gorden jendela, melihat diluar sudah terang saja. "pagi..." ucapnya kecil. Matanya perlahan terutup, sembari mendengar Zoro memanggilnya.

***

Saat bangun Sanji menemukan kamar yang semalam berhamburan tersusun rapi seperti yang ia lihat saat pertama kali masuk. Dengan susah payah Sanji berjalan kesana kemari mencari seseorang di apartemen luas ini, tapi ia tak menemukan seorangpun termasuk Zoro. Dengan selimut kasur, Sanji menyelimuti dirinya, ia terduduk di salah satu sofa. Sangat sunyi, itu yang Sanji rasakan saat berada ditengah ruang tamu yang menjadi center apart ini. Saat Sanji kedapur ia menemukan sekertas note tertempel di kulkas, tertulis " Aku hanya bisa buat nasi goreng dan teh. Kau suka teh hitam kan...setelah itu cepatlah pergi - Sword". Disitu sejenak Sanji terdiam memikirkan kalimat terakhir yang Zoro tulis, pikiran ini itu kembali menghantui nya, di sepanjang sarapan paginya.

Di dalam Lift Sabo menelpon Sanji dan mengatakan untuk bertemu di tempat biasa yang tak jauh dari Sanji sekarang. Sabo mengatakan bahwa dia dan yang lain sangat khawatir karena Sanji tak bisa dihubungi sama sekali. Tapi Sanji berusaha untuk menenangkan Sabo bahwa dia baik-baik saja, atau tidak. Pinggang Sanji seperti mati rasa sekarang, mungkin dia gak baik-baik saja. Mereka memutuskan untuk menjelaskan nya saat bertemu dan Sanji langsung menutup telpon tersebut.

Saat Sanji handak keluar dari lift, Sanji dikejutkan oleh seorang pria rambut merah yang hanya memiliki satu lengan tangan. bagaimana tidak terkejut, banyak sekali anak buah yang ada dibelakangnya berjejer seakan orang ini seperti dewa. Tapi untungnya Sanji turun dari lift dan sebaliknya pria itu masuk, Sanji tak habis pikir jika dia satu lift dengan orang-orang mengerikan ini. Sanji dengan cepat langsung kabur dengan santai agar tidak di curigai. entah kenapa Sanji merasa mereka berbahaya, instingnya mengatakan bahwa aku harus menjauh dari pria rambut merah itu. "Pria rambut merah itu, sudah pasti Alpha Dominant, auranya sangat terasa sama seperti Zoro dan Dragon san... mereka sengaja mengeluarkan aura tersebut berbeda sekali dengan Luffy yang malah menyembunyikannya"

"Boss, nampaknya dia gak ada di rumah..." ujar salah satu anak buahnya sembari memakan daging yang masih hangat yang baru saja datang setelah menanyakan sesuatu pada penjaga disana. Tapi orang yang mereka panggil boss itu menolehkan tatapannya, melihat kearah Sanji pergi berlari ke pintu keluar apartemen. "haduh, bagaimana sih bocah Zoro ini.. katanya minta ketemuan di rumahnya..." Ucap pria dengan rambut gimbalnya "eng? boss? ada apa?"

"anak itu, bawa anak itu padaku..." ucapnya.

.

.

"Seperti yang kuduga, mereka bakal mengejarku.." Sanji yang berlari ke kerumunan ternyata masih dapat mereka kejar beberapa orang terlihat melihat kanan dan kiri lalu memutuskan untuk bepencar "tck! ini pasti karena pheromonesku dan Zoro yang menyengat di tubuhku... Padahal sudah mandi dua kali" Ucapnya dalam hati. Sanji sengaja berlari kearah satu toko yang ia pikir dapat membantunya, yaitu toko parfum. Tapi sayang sekali itu tidak berguna. 3 oranng berhasil menemukan Sanji dan langsung memintanya dengan nada yang sopan untuk mengikuti mereka. Tentu Saja Sanji melawan, tapi ia sangat tau saat ini kekuatannya gak bisa melawan mereka yang semakin bertambah jumlahnya. "sial, kalau saja sakit ini gak ada..." Gumam Sanji. Orang-orang yang ada disana langsung sedikit panik, tapi berkat beberapa pesuruh itu datang dan mengatakan bahwa mereka harus membawa Sanji pulang membuat mereka berfikir bahwa Sanji tidak diculik. "apa yang kalian inginkan dariku?!" Tanya sanji dengan tegas. "Mana kita tau, kami hanya disuruh boss untuk membawamu bagaimanapun caranya.." jawab salah satu cecunguk itu, lalu yang satu menyahut perkataan temannya "oy, jangan-jangan Boss suka sama orang ini? HAHAHAH" Tawa mereka sembari membawa Sanji keluar dari toko tersebut. "jangan bercanda ahahahah Boss? suka sama orang? HAHAHA" tawa mereka lagi. "mereka gila ya? apanya yang lucu?!" ujar Sanji dalam hati.

"Tunggu sebentar, apa yang kalian lakukan?" tanya seseorang yang tak sengaja melihat orang-orang berkumpul di satu tempat, tak menyangka ternyata ada Sanji yang sedang dibopong oleh dua orang tanpa perlawanan. "pada Sanji..." ia kemudian memukul keras kedua orang yang membawa Sanji tepat diulu hati dan wajah hingga mereka mengeluarkan darah yang cukup banyak. "SIAPA KAMU?!" ucap teman mereka yang mulai mengeluarkan senjata api mereka tapi semua itu tidak ada apa-apanya bagi Sabo. Hanya dalam beberapa detik cecunguk-cecunguk itu langsung tumbang " Sabo!!" panggil Sanji dengan nada bersyukur. Sabo kemudian menjelaskan kepada orang-orang yang menonton bahwa dia adalah seorang detektif kepolisian pusat dan langsung menelpon seseorang untuk mengeurus sisanya agar tidak menimbulkan masalah bagi warga lain.

 "Sanji apa yang sebenarnya terjadi?! kamu bilang kau baik-baik saja kenapa sekarang kau malah hampir dibawa orang-orang ini?" Tanya Sabo yang mencoba melihat keadaan Sanji kanan dan kiri. "ah' itu sih sekitar 20 menit yang lalu, kita pergi dulu. Akan aku jelaskan nanti..."

.

.

Di rumah Zoro, terlihat suasana sedikit mencengkam Pria dengan satu gelas besar berisi bir ia minum dalam sekali minum. Anak buahnya ada yang duduk berjauhan dan ada juga yang berdiri disamping sofa yang pria rambut merah itu duduki "maaf boss, yang lain gagal membawa anak itu. Katanya ada yang membantunya". "tapi boss tak bisa kamu seperti ini.." ucap sekretaris yang duduk cukup jauh darinya. Sang Boss terdiam lalu tersenyum mengatakan "anak itu menarik.." sembari melihat seseorang yang baru saja datang dengan nafas yang terengah-engah seakan ia habis berlari kemari.

"Omega rambut pirang, menarik.. bukan begitu... Zoro? sepertinya semalam adalah malam yang bergairah...Ada niatan berbagi?" Ucapnya lagi sembari menuang kembali minuman lagi.

"hah..?"

________________________________________________________________________________

kagak tau mau ngmng ap wkwkwk

soalx habis selesai ngerjakan bagian 20 langsung lanjut buat ini jdi ngada yg new ig uwu

mungkin itu aj leh

edit :

kykx bakal publish cerita yg baru pas cerita ini udh mau tamat.

soon tho ngatau kpn wkwkwkwk

ok itu aj

bye bye

see you next chap~

YoUR SmELL // ZoSanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang