Cklek..
Suara pintu terbuka mengalihkan pandangan keduanya. Minho datang sambil membawa makanan serta buah untuk adiknya. Tapi tatapannya tertuju pada lelaki dihadapan adiknya. Dia tak pernah bertemu sebelumnya, apa dia teman adiknya?
Minho menarik satu kursi lagi dan duduk di sebelah Felix. Tapi masih tetap memperhatikan lelaki asing tersebut.
"O-oh, Halo kak aku Hyunjin, teman baru Felix" Hyunjin yang ditatap seperti itu tentu saja merasa gugup.
Minho tidak menjawab, dia kembali fokus ke adiknya dan menyuapinya makan.
☆☆☆☆☆
"Kau masih memikirkannya?"
"Hanya sedikit"
"Kenapa kau jadi seperti pria yang sedang patah hati begini, ewh.. menggelikan"
"Diamlah, mau ku pukul?"
"Aku hanya bercanda. Ngomong-ngomong apa dia cantik?"
"YAK! APA YANG KAU KATAKAN! DIA LAKI-LAKI KAU TAU"
"Kau tidak mengatakan jika dia lelaki, jadi mana aku tau"
"Tapi jika dilihat-lihat dia memang cantik sih" pemuda itu terus tersenyum seperti sedang membayangkan sesuatu.
"Aku rasa kau semakin tidak waras"
☆☆☆☆☆
20.30 WIB"Kak, apa aku boleh pulang sekarang?"
"Tidak."
"Aku bosan. Boleh tidak aku jalan-jalan sebentar saja?"
"Ini sudah malam."
"Ayolah kakk, hanya di taman Rumah Sakit lagipula letaknya juga tidak jauh"
Minho yang sedang sibuk dengan ponselnya mengabaikan Felix yang terus saja merengek padanya.
"Fel, kakak harus pergi sebentar. Jaga dirimu, segera kabari aku jika terjadi sesuatu" Felix hanya mengangguk saja, mana berani dia melawan kakaknya.
"Dan kau" Minho menatap Hyunjin yang sedari tadi hanya diam. Dia memang masih disana tapi tidak berani bersuara.
"I-iya kak?" Hyunjin menjawab sedikit gugup. Demi tuhan kenapa ada manusia seperti dia di dunia ini, menakutkan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Lee
Fanfiction"Apa aku telah melakukan kesalahan besar?" "Kenapa harus dia?" Pemuda berparas tampan tersebut menatap kosong kearah gedung-gedung pencakar langit dihadapannya, pikirannya melayang entah kemana. Ini terlalu cepat, dia belum siap menerima semuanya [A...