8.

150 29 9
                                    


"HAPPY NEW YEAR MY BELOVED FRIENDS!!!"

"Happy new year!"

"Saehae bokmanhi badeuseyo!"

Tiupan terompet – terompet yang sudah disiapkan oleh sang pemilik rumah serta pemilik pesta itu terdengar meramaikan suasana pergantian tahun itu. Eunha dan juga teman – temannya yang lain saling berpelukan satu sama lain sambil mengucapkan ucapan selamat tahun baru kepada masing – masing dan juga diselingi dengan canda tawa.

Setelah saling memberi ucapan tahun baru, baik Sana, Dahyun dan Yerin pun memilih mencari ponsel mereka untuk sekedar menelpon ataupun mengetikkan pesan selamat tahun baru kepada keluarga mereka. Sana yang merupakan anak tunggal dan anak yang sangat dekat dengan kedua orang tuanya itu, menjadi orang pertama yang menghubungi keluarganya, tak main – main, gadis itu langsung memilih video call walaupun saat ini suasana cukup ribut.

"Annyeong eomma, annyeong appa! Saehae bokmanhi badeuseyo!"

"Astaga Sana, kamu itu orang Jepang!"

Teguran lucu dari ayah Sana membuat mereka semua dalam ruangan itu tertawa. Bukan marah karena Sana lebih memilih mengucapkan selamat dalam Bahasa Korea, tapi Eunha kenal benar dengan ayah Sana yang sangat humoris.

"Hehe, maafkan aku, papa. Akemashite omedetou gozaimasu, papa, mama! (Selamat tahun baru, papa, mama)" seru Sana dalam logat Jepangnya yang kental. Suaranya terdengar sangat imut ketika berbicara dengan Bahasa Jepang, bahkan menurut Eunha, suara Sana sangat cocok dengan suara dalam anime yang sempat beberapa kali dia tonton.

"Kotoshi mo yoroshiku onegaishimasu (Tolong rawat aku dengan baik di tahun ini)" lanjut Sana dengan senyum merekah. Matanya tampak berbinar dapat melihat wajah kedua orang tuanya di layar ponselnya. Walaupun Sana dan orang tuanya terbilang sering berkomunikasi, namun rasa rindunya untuk memeluk kedua orang tuanya itu tidak dapat dipungkiri.

Eunha sendiri pun hanya tersenyum tipis melihat Sana yang berbincang – bincang dengan orang tuanya dengan Bahasa Jepang. Dahyun dan Yerin pun kini sudah berpencar berjauhan entah di dapur ataupun toilet karena mereka sibuk menelpon dengan keluarga ataupun kerabat mereka masing – masing.

Eunha memeluk kedua lututnya sendiri kemudian menatap nanar pada ponselnya yang tergeletak diam di atas meja. Ingin rasanya dia menghubungi keluarga atau teman seperti yang lain, tapi siapa?

Drrtt drrt

Mungkin ini yang namanya kasih dari Tuhan, saat Eunha menatap ponsel itu seperti berharap sesuatu, ponsel itu tiba – tiba bergetar. Eunha segera meraih ponselnya itu dan tersenyum melihat notifikasi dua pesan yang masuk di ponselnya.

From: Choi Sooyoung sajangnim
Selamat tahun baru, Eunha!!!
Aku kangen sekali denganmu ><
Apa kabarmu? Selamat menikmati libur tahun barumu ya!

From: Minho Choi
Selamat tahun baru, Eunha. Semoga kamu selalu bahagia 😊

Sebuah senyum tipis terkulum di bibirnya. Memanglah tidak dapat disangkal bahwa Sooyoung dan Minho adalah kakak adik, bahkan untuk mengirim pesan ucapan tahun baru saja nyaris dalam waktu bersamaan padahal mereka berada di tempat yang berbeda.

Untuk sesaat, Eunha sibuk mengirim pesan balasan kepada kedua kakak beradik itu. Tapi tidak sampai lima menit, Eunha kembali berdiam bingung melakukan apa. Sana sudah berpindah tempat untuk mengobrol dalam kamarnya, sedangkan yang lain sepertinya masih sibuk.

Mungkin ini resiko Eunha menjadi introvert yang terlalu menutup diri. Lingkup pergaulannya terlalu sempit. Keluarganya? Eunha bahkan tidak merasa perlu untuk menghubungi mereka.

Pretended [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang