Sekali lagi, Chris benar – benar tak suka dan mengutuki Jungkook dalam hatinya berulang kali. Sial sekali Jeon Jungkook. Tiba – tiba saja hilang tanpa info terlebih dahulu padanya. Chris yang awalnya hanya meninggalkan apartemen Jungkook untuk membeli minuman sebentar di minimarket bawah, malah dibuat terkejut ketika balik, pria itu sudah tidak berada di apartemennya, tanpa info mau kemana pula.
Chris mencoba mengingat – ingat kemana kira – kira Jungkook pergi? Berkencan? Tidak mungkin, sudah lama sekali sejak terakhir kali Jungkook berkencan, itu pun di awal debutnya, dan sekarang setau Chris dia sedang tidak dekat dengan wanita manapun.
Chris sudah mencoba menghubungi Jungkook berkali – kali, namun panggilannya malah direject oleh Jungkook dan hanya dikirim pesan, 'Sabar sebentar'. Memangnya dia pikir kenapa Chris tidak bisa sabar sekarang kalau menginformasikan dia dimana saja Jungkook tidak bisa?!
"HEH JEON JUNGKOK!" Suara Chris melantang ketika Jungkook mengangkat panggilannya, "KAU KEMANA SAJA SIH?! MAU CARI MASALAH?!!" sergah Chris tanpa ampun.
Jungkook mengerang seakan mengaduh kesal karna teriakan Chris, "Hyung, suaramu tidak bisa dikecilkan ya?"
"TIDAK! TIDAK BISA KUKECILKAN!"
"Iyaa, aku minta maaf karna pergi tanpa izin," Jungkook menggunakan nada manis pada nada bicaranya dan berbicara seolah – olah dia menyesal pergi tanpa memberitahu Chris terlebih dahulu.
Chris memijat pelipisnya pelan, sepertinya dia bisa cepat keriput kalau mengurus Jungkook yang seperti ini terus menerus. Untung saja walaupun suka iseng, Jungkook tidak pernah melakukan hal – hal nekat yang bisa membahayakan karirnya. Untung saja Jungkook mencintai pekerjaannya.
"Ya sudah, sekarang kau dimana?" Chris melembutkan sedikit nada suaranya walaupun masih cukup kesal dengan tingkah Jungkook kali ini.
"Café," jawab Jungkook singkat.
Kening Chris berkerut bingung, café dimana maksudnya?
"Café minggu lalu, hyung," lanjut Jungkook seakan dia memahami kalau Chris tidak paham dengan maksud perkataannya.
Chris berusaha mengingat – ingat, dibalik semua padatnya jadwal Jungkook, dia harus mengingat ke café mana Jungkook datangi? Astaga anak ini. Tapi tiba – tiba Chris teringat, apa mungkin maksud Jungkook café di kompleks dekat tempat rekaman minggu lalu? Sepertinya itu maksudnya. Jauh sekali Jungkook sampai berkelana di distrik Jongno, padahal di dekat sini pun di daerah Hannam banyak café yang lebih aman untuk dia datangi karena terjamin privasinya.
"Kapan kau pulang?"
"Sebentar lagi ya, hyung. Aku juga sudah tidak punya jadwal hari ini kan?"
Iya, Jungkook benar, dia memang sudah tidak punya jadwal apapun untuk hari ini. Semuanya selesai sejak sore tadi karena Jungkook benar – benar bersemangat sejak pagi, semua pekerjaannya diselesaikannya dengan sempurna dalam waktu singkat. Chris bahkan sampai sempat bingung, padahal biasanya pagi – pagi anak itu masih malas – malasan untuk bergerak.
"Hm, kau benar, kalau begitu hati – hati ya! Awas kalau sampai ketahuan paparazzi, bisa – bisa kamu dikira macam – macam!" pesan Chris sebelum menutup panggilannya lalu merebahkan dirinya di sofa ruang tamu yang empuk itu.
Ya sudah, mungkin ini waktunya Chris untuk beristirahat juga setelah sekian lama tanpa celotehan Jungkook.
---
Jungkook bukannya tak sadar kalau saat ini café sudah akan ditutup, apalagi dengan pergerakan wanita itu yang kesana kemari merapikan kursi dan meja café. Sebelumnya pun dia sudah sempat searching tentang café ini di web pencarian untuk jam buka dan juga jam tutupnya. Jadi, jelas dia tau betul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretended [ON GOING]
Romance24 tahun dia hidup hingga detik ini, Jungkook merasa semuanya sempurna. Terlalu sempurna untuk dia lewati. Coba sebutkan apa yang dia tidak punya? Keberadaannya saja sudah seperti karakter buatan yang tiada cacat cela. Karirnya di dunia hiburan itu...