12.

120 17 2
                                    


Gadis itu melebarkan senyum kelincinya seiring melihat sosok yang ditunggu – tunggunya akhirnya tiba juga. Dengan penampilan yang semakin memukau, Im Nayeon diam – diam mengakui bahwa Jungkook semakin hari semakin terlihat tampan walaupun di mulutnya dia selalu mencela dan mengejek pria itu.

Walaupun beberapa hari lalu, tiba – tiba saja pria itu seenaknya menunda pekerjaan mereka dengan alasan peristiwa heroik yang dia lalui, sehingga membuat manajer Nayeon harus kesulitan merombak kembali jadwal Nayeon dan mencocokkan kembali dengan waktu yang disarankan, dan jelas saja Nayeon juga ikut khawatir saat mendengar hal itu, apalagi setelah dia mengetahui bahwa Jungkook sempat dikeroyok dalam kejadian itu. Semua orang tau, bahkan mungkin seluruh dunia tau soal itu.

Nayeon melangkahkan kakinya mendekati Jungkook yang kini sedang berbincang dengan beberapa staff disana – yang juga bertanya soal kondisi pria itu sekarang dengan kekepoan maksimal, tanpa basa basi gadis itu melayangkan tinjunya pada lengan Jungkook yang disambut dengan aduhan dari pria itu, "Aduh! Gila ya?"

Seperti biasa, Nayeon hanya melontarkan tawa renyahnya dan menggaet leher Jungkook yang lebih tinggi darinya dengan gerakan mengunci di antara lengannya, "Siapa suruh tidak merespon telepon dan pesan dariku, hm?!"

Beberapa staf disana yang sudah hafal dengan tingkah keduanya pun turut tertawa dan kemudian memberikan waktu kepada sepasang manusia itu untuk melepas 'kerinduan' mereka satu sama lain. Melihat keakraban mereka seperti itu memang tidak mengherankan kalau banyak sekali yang berharap mereka menjadi sepasang kekasih, tak dipungkiri juga dari pihak staff ada juga yang menjadi 'NayKook shipper' yang merupakan singkatan buatan para fans yang menyukai pasangan itu.

"U—ughh ee—lepas!" ronta Jungkook sambil mencoba melepaskan dirinya dan berhasil. Jungkook mengelus – elus lehernya yang masih terasa sakit lalu menatap kesal pada sosok di hadapannya, "Kau tidak punya rasa belas kasihan, heh? Aku habis sakit loh! Parah nih!"

Nayeon terkikik gemas, "Ne, arraseo. Maaf ya? Masih sakit memangnya?"

Jungkook masih saja merengut kesal, namun ketika dia melihat Nayeon yang tampak tak merasa bersalah sama sekali dan malah semakin tertawa, mau tak mau pria itu menaikkan sudut bibirnya, "Untung saja leherku tidak patah karena jurus gulat asal – asalanmu itu,"

"Asal – asalan gini aku menang tuh pas lomba gulat!" ledek Nayeon seiring keduanya kembali berjalan berdampingan menuju studio. Hari ini kebetulan mereka memiliki jadwal perekaman single kolaborasi mereka yang terbaru untuk mengisi OST sebuah drama.

Suara Jungkook yang berat namun merdu dan suara Nayeon yang candu seperti madu membuat lagu yang dibawakan mereka terdengar begitu menyegarkan di telinga, apalagi ini adalah lagu cinta. Sudah dapat dibayangkan betapa suksesnya lagu ini nanti.

"Mana Chris oppa?" tanya Nayeon setelah menyadari bahwa pria yang selalu membuntuti Jungkook dengan legal kemana – mana itu tidak tampak sedari tadi. Padahal biasanya dialah yang paling bawel mengurusi Jungkook.

Jungkook mengedikkan bahunya, "Ada urusan katanya. Kenapa? Kangen sama Chris hyung?" goda Jungkook.

"Hah? Kangen?" Nayeon melebarkan matanya tak percaya dengan pemikiran asal Jungkook. Yang benar saja. "Tua gitu untuk apa aku kangenin," balas Nayeon dengan celaan nomor satunya. Justru bisa dibilang Nayeon lebih lega karena tidak ada Chris yang suka ikut membullynya terkait Jungkook.

"Soalnya tadi kamu keliatannya bersemangat sekali, tapi sekarang keliatan lebih cemberut, ya kupikir karena Chris hyung dong," jelas Jungkook dengan deduksinya.

Nayeon hanya mengerucutkan bibirnya kesal dan memalingkan wajahnya dari Jungkook yang sudah tertawa melihat respon Nayeon – yang dia pikir sedang malu – malu karena diledek soal Chris.

Pretended [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang