6❗

1.1K 208 28
                                    

"I-ibu negara?"

(Name) termenung. Tak dapat dipungkiri, hatinya bergemuruh hebat. Begitu rindu dengan panggilan khas yang diberikan sang pria terkasih. Sudah lama sekali rasanya ia tidak mendengar seruan tersebut. Wajahnya memanas, ingin menangis karena hati tak dapat menampung lagi semua rasa senang ini.

Namun ia tak bisa. Situasi sedang tidak mendukungnya.

Detik berlalu, kini menit silih berganti.

(Name) tersadar dari lamunan kasihnya dan disaat itu juga ia sadar bahwa si pria pengetuk hati sudah tak ada lagi di depan mata.

"Menghajar orang yang telah berani melukai ibu negara."

(Name) menggigit bibir bawah kalut. Tak kuasa melihat takdir yang selalu saja berada pada pundung kegelapan.

Ia tak senang. Semua kericuhan ini ia tak senang. Ia hanya ingin berdamai, sungguh! (Name) hanha ingin kembali ke kehidupan normalnya.

Dengan kepala yang berdenyut kuat, ia mencoba bangkit dari ranjang UKS dan berlari keluar dengan tergesa-gesa.

Ia harus menghentikan kekacauan yang diperbuat Mikey. Ia tak ingin bocah aneh itu berbuat onar di sekolahan apa lagi pas jam pelajaran.

Samar-samar (Name) mendengar suara kegaduhan di lapangan sekolah. Tepatnya di arena voli yang sempat ia singgahi tadi.

Dengan cepat ia berlari ke arah sana. Menerobos kerumunan hingga matanya dapat melihat, seorang pria tengah di hajar habis-habisan oleh lelaki bersurai pirang.

Darahnya terciprat kemana-mana. Wajahnya bengap, memar sana-sini. Tak ada seorang pun yang ingin menghentikan, mereka semua hanya menonton, bahkan guru pun juga enggan walau yang di hajar adalah anak didiknya sendiri.

Terlalu takut, adalah alasan mutlak mereka sehingga memilih untuk tak berurusan dengan pria yang menjabat sebagai ketua di geng Toman.

(Name) geram. Lalu memilih mendekat dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Mikey!!"

Pekiknya seraya menahan tangan Mikey agar menghentikan pertikaian ini. Namun pria itu tak mendengar. Malah menepis tangan gadisnya dengan kasar.

Sekali lagi, (Name) mencoba menahan.

"Mikey hentikan!! Kau kelewatan!!"

Tetap tak didengar. Tetap menepis kasar.

"Mikey!!"

...

"MIKEY!!"

BAGH

"AGH!"

(Name) terjatuh.

Semua orang menutup mulut karena terkejut. Tak habis pikir ketika Mikey dengan sangat kuat menepis tangan (Name) dan bahkan mendorongnya hingga jatuh tersungkur ke tanah.

(Name) terdiam, menahan sakit. Pandangannya kelam melihat tanah. Sedangkan Mikey nampak terkejut, raut wajahnya menunjukkan kecemasan. Ia hendak mendekati (Name), berniat ingin menolongnya. Namun sayang, gadis itu sudah bangkit lebih dulu dan melempar tatapan tajam ke arah dirinya.

"(N-name)?"

Manik (Name) menyipit. Kedua tangannya mengepal erat. Menahan isak, juga menahan hati yang kembali ditelan oleh pilunya rasa.

"Aku kecewa sama kamu."

Mikey tercekat. Ucapan dingin yang sengaja ditekan itu sanggup membuat hatinya bergoncang hebat. Jantungnya berdetak kuat, sekujur tubuhnya tiba-tiba saja bergetar tak karuan.

𝗥𝗘𝗔𝗟𝗜𝗧𝗬╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang