Bab 31

1.7K 158 7
                                    

Selamat pagi, dan selamat membaca🤗

***

Dentuman kuat dipintu membuat Sam yang sedang menonton Televisi terperanjat keget. Ia segera berlari menuju sumber suara kwatir terjadi sesuatu yang buruk. Sepertinya dentuman itu berasal dari pintu masuk rumah.

Belum sempat Sam berbelok keruang tamu, Aish sudah muncul lebih dulu. Wajah wanita  itu memerah terlihat menahan amarah.

"Lo kenapa?"

"Bangsat lo!"

"Aish?" Kini Sam dikagetkan oleh ucapan Aish. Bertahun-tahun ia mengenal Aish tak pernah sekalipun dia mendengar sang istri mengumpat seperti itu. Pun Sam tak pernah melihat Aish semarah ini.

"Bajingan! Gue gak pernah nyangka lo serendah ini!"

Rahang Sam mengeras mendengar tuduhan itu, "maksud lo apa?"

"Gak usah pura-pura bego. Nih lihat sendiri."

Aish melempar lembaran foto yang sejak tadi masih dipegangnya ke wajah Sam. Sam berlutut untuk mengambil salah satu foto yang tergeletak dilantai. Dan saat melihat gambar siapa yang ada disana, disaat itu pula jiwanya terasa ditarik kuat.

"Lo tidur dengan cewek murahan itu." Air mata Aish luruh bersamaan dengan dada naik turun menahan sesak, "dan lebih gilanya lagi, kemaren malam gue pakai lingerie bekas dia. Lo jahat banget ya Sam."

"Aish..."

"Gue gak mau denger apapun dari lo. Selama ini gue percaya banget sama lo Sam. Lo adalah pria yang paling gue percaya setelah papa dan bang Hanaf. Tapi lo tega nusuk gue dari belakang." Air mata Aish kian deras mengalir. Sam yang melihat itu hanya diam tak berkutik.

"Gue tahu pernikahan kita gak pernah dilandasi dengan cinta. Tapi seharusnya itu gak jadi alasan buat lo tidur dengan cewek lain. Kalau tahu dari awal bakal kayak gini, mending kita gak pernah nikah."

"Aish, lo salah paham."

"Enggak." Aish menggeleng kuat. "Seharusnya gue udah tahu sejauh mana hubungan kalian sejak pertama kali lihat lo sama dia dibandara. Tapi gue coba mengelak itu. Dan saat gue tahu semuanya hari ini rasanya sakit banget."

Dirasa cukup menumpahkan segala amarah, Aish meninggalkan Sam. Ia berbelok ke kamar. Dibukanya lemari dan memasukan baju-bajunya kedalam koper. Aish melakukannya dengan cepat seolah dirinya tidak punya banyak waktu lagi.

Tak sampai sepuluh menit separuh isi almari telah berpindah kedalam koper. Aish tak sempat mengepak semuanya. Dia benar-benar tidak bisa berpikir sekarang. Tak peduli berapa banyak barangnya yang tinggal. Aish hanya ingin segera pergi dari rumah ini.

Didepan kamar sudah ada Sam. Pria itu menghadang jalan Aish. Tatapannya sayu bagaikan orang putus asa.

"Please jangan pergi Aish."

"Lo pikir gue masih bisa tinggal satu atap sama lo?" Balas Aish sengit seraya menepis tangan Sam yang mencekal lengannya.
Dia lekas berlalu.

Namun Sam juga belum menyerah. Ia mengejar langkah Aish dan lagi-lagi menarik tangan wanita itu.

"Kasih gue kesempatan buat jelasin. Semua ini benar-benar gak seperti yang lo pikirin. Gue gak pernah berbuat intim sama perempuan lain kecuali sama lo. Lo perempuan pertama dan satu-satunya yang pernah gue cium. Cuma lo Aish."

Terdengar tawa mengejek dari bibir wanita dihadapannya. Aish tidak buta sehingga tidak dapat melihat seintim apa Sam dengan ceweknya itu. Mereka tidur diatas ranjang yang sama dengan  Sam yang tidak memakai baju, dan si perempuan hanya mengenakan lingerie hitam yang semalam Aish pakai. Aish mengasihani diri sendiri karena memakai bekas percintaan mereka.

Dinikahin Aja | CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang