5. Pemaksaan

7 2 0
                                    

"Masuk!" Perintah Arka tegas dan dingin

"Ga." Tolak Alana

"Yaudah ikut gue." Sambil menarik tangan Alana.

Alana pun berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman Arka. Namun sayang, tenaga Arka lebih besar daripada tenaga dirinya. Alana yang ditarik pun kemudian pasrah dan menyeimbangkan jalannya dengan Arka.

Ya Rooftop. Di sini sekarang mereka berada.

"Ngapain kita ke sini?" Tanya Alana kepada Arka

Arka tidak menjawab. Dia hanya diam sambil menatap lurus ke depan. Alana yang merasa tidak diperdulikan pun memilih diam.

Lama mereka tidak berbicara. Alana merasa jengkel sendiri dan memutuskan untuk pergi.

"Mau ke mana?" Tanya Arka

"Kelas."

"Ngapain?"

"Gatau."

"Disini aja."

"Ngapain?"

"Nemenin gue, gue pusing."

"Kak Arka sakit?" Panik Alana dan kemudian memegang kening Arka

"Ya."

"Yaudah ke UKS!" Ajak Alana yang kasihan melihat Arka

"Gak mau."

"Kenapa?"

"Gak suka."

"Udah, ayo ke UKS aja katanya sakit."

"Udah sembuh. Kan lo obatnya."

'Deg' Alana pun merasakan panas di pipinya. Agar tidak merasa canggung Alana pun mencari topik pembicaran.

"Kak Arka suka makanan apa?" Ya pertanyaan gak jelas itu terlontar dari mulut Alana. Alana mengakui kebodohannya.

"Yang manis."

"Permen gitu ya?"

"Bukan, senyum lo."

"Itu bukan makanan."

"Suka-suka gue dong."

"Angin di sini enak."Ujar Alana

"Ya, cocok buat menjernihkan fikiran juga."

"Ka Arka lagi banyak pikiran ya?"

"Ya." Yang disertai tawa. Ya tawa yang hambar.

"Ka Arka cerita aja ke gue kalo ada masalah, gue siap kok jadi pendengar." Tutur Alana sangat meyakinkan

"Ya gampang, kan lo pacar gue."

"Enak aja."

"Ya enak la."

"Ish tau ah, intinya gue gak mau."

"Trus?"

"Ya kita gak pacaran selesai."

"Gak bisa gitu."

"Emang lo udah punya pacar?" Tanya Arka memastikan

"Gak punya, siapa tau ada cowo naksir gue trus gegara nyangka kita pacaran jadi gak jadi pdkt."

"Ikut gue." Ucap Arka tiba-tiba dan menarik tangan Alana

Mereka pun kemudian berjalan ke kantin. Banyak bisik-bisik yang tidak mengenakkan terdengar di telinga Alana. Mulai dari kakak kelas hingga teman seangkatan.

"Semuanya gue ada pengumuman." Ucap Arka kepada orang-orang yang ada di kantin. Dirinya pun menjadi pusat perhatian sekarang.

"Mulai sekarang dia pacar gue." Sambil menunjuk Alana

Proposal TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang