"halo, T-tuan Min, B-Bulan tuan.." suara Sunny terdengar kacau diseberang sana.
.........................................................
"ada apa?! Apa yang terjadi pada Bulan?!" terdengar dari nada bicaranya, Ben sangat panic.
Area lobby kampus saat ini sedang sepi karena jam kegiatan akademik sedang berlangsung, bahkan dalam radius seratus meter dari posisinya, disana hanya ada Ben dan Sunny yang sedang terengah nafasnya.
"Bulan- hah.. hhhh.."
"Bulan tiba-tiba sakit perut dan muntah-muntah.. hhhh.." Sunny menjelaskan dengan masih berusaha menetralkan nafasnya usai berlari menemui Ben.
"lalu dimana dia sekarang?! Bagaimana keadaannnya?!" pria ini semakin panik mendengar kondisi kekasihnya.
"ia di instalasi kesehatan, sepertinya sudah tidur karena terlalu lemas"
"bawa Bulan ke mobilku, kita bawa dia ke rumah sakit." Ujar Ben lalu segera menelpon Yesung guna menyiapkan kamar untuk Bulan di rumah sakit.
"tapi sebaiknya tuan jangan muncul di mobil dulu, aku kan tidak membawa bulan sendirian nanti."
"jangan mengajariku" sahut Ben dingin.
..............................
Brukk
"Sunny, ini mobil siapa? Bulan akan dibawa kemana?" ujar salah satu mahasiswi yang membantu Sunny.
"oh, ini mobil sepupu Bulan, aku tadi menelponnya agar membawa Bulan ke dokter."
Sementara di dalam mobil, Bulan samar-samar membuka suara, ia terlalu lemas bahkan hanya untuk sekedar membuka mata. "ini.. kan.. mobil.." belum selesai Bulan meneruskan kalimatnya, ia kembali dibuat menutup mata saking lemasnya.
"Sayang.. Bulan.." Ben menepuk-nepuk kecil pipi tembam Bulan. ia kini tengah memastikan kondisi Bulan di kursi belakang mobil dengan Sunny dibelakangnya.
"dia pingsan" ucap Ben usai memastikan.
"masuklah, sekretaris Park sudah mengurus rumah sakitnya." Titah Ben pada Sunny.
"baik, tuan."
.........................
"sebenarnya apa yang terjadi pada Bulan?" Tanya Ben sembari mengemudi.
"tadi pagi, saat jam kelas baru saja dimulai, Bulan tiba-tiba mengeluh pusing. Lalu tiba-tiba ia mual-mual dan memintaku mengantar ke toilet. Lalu saat di toilet, ia tiba-tiba muntah-muntah bahkan sampai berkali-kali. Sampai terlalu lemas bahkan berdiri pun tidak kuat." Jelas Sunny memangku kepala sahabatnya di kursi belakang.
"setelah itu aku mengajak teman untuk membawa Bulan ke instalasi kesehatan fakultas."
Mendengar penjelasan gadis dibelakangnya itu, Ben tampak berpikir keras.
"m-maaf, t-tuan. Bukan bermaksud lancang, t-tapi.. apa Bulan mu-mual-mual k-karena...""apa maksudmu? Bisa-bisanya kau punya pikiran seperti itu." ucap ben menahan emosi mendengar Sunny.
"hehehe, tidak tuan. Lupakan. Maafkan mulut lancangku."
......................
"biar aku yang membawa Bulan." ujar Ben hendak membuka pintu kemudi.
"t-tuan, sebaiknya gunakan i-ini." Sunny menyodorkan sebuah masker.
Ben mengangguk menerimanya.
Telihat Ben tiba-tiba melepas jasnya lalu mengenakan kacamata minusnya, kemudian ia turun dari mobil lantas menyelimutkan jas mahalnya pada Bulan lalu menggendongnya masuk ke rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
LABYRINTH (MYG)
RomanceDipertemukan secara tidak sengaja, Soo Bin akhirnya menjatuhkan cinta pertamanya pada gadis blasteran bernama Bulan. Jatuh cinta, perjodohan, sakit hati, bahagia, hingga perpisahan akan mereka lewati dalam kisah ini. Kendati begitu, Ben dan Bulan ad...