.................................................................
Setelah beberapa hari meninggalkan rumah Bibi Min Luna, aku kembali ke rutinitasku seperti biasa. Tapi sudah beberapa hari ini hingga sekitar dua bulan kedepan ayahku harus pergi ke Taiwan, mengurus kerjasama perusahaan katanya. Jadi selama ayah pergi, kendali mobil keluarga ada di tanganku. Sebab yang bisa mengemudikan mobil hanya ayah dan aku.
Hari ini kelasku hanya berlangsung sebentar. Karena perwakilan kampus kami akan bertanding basket melawan kampus lain. Tentunya sebagai tuan rumah, pertandingan ini nantinya akan dihadiri oleh lautan mahasiswa dari kampus kami sendiri.
"Bulan, apa kau membawa mobil?" Tanya Sunny setelah dosen meninggalkan kelas kami.
"tidak, Sunny. Kau harusnya sudah tau bahwa aku ini gadis biasa, aku tak punya kekuatan super untuk membawa mobil bersamaku." Jawabku menggoda Sunny.
"Hey!!!! Astaga aku sudah terlanjur serius mendengarkan jawabanmu! Tapi kau malah menggodaku!" ujar Sunny geram. Sedangkan aku terkekeh bahagia karena berhasil memancing emosi gadis asal Gwangju ini.
"mau kuantar kemana? Bukankah sebentar lagi pertandingan akan di mulai?" tanyaku sambil melangkah keluar kelas bersama Sunny.
"bisakah kau mengantarkan ku ke toko kue sebentar? Nanti setelah pertandingan itu selesai akan ada pesta kejutan untuk Hyun Joo sunbaenim (senior Hyun Joo) karena menjadi lulusan terbaik !" jelasnya.
"apa?! Mengapa kau tak memberi tau ku, Sunny?!" kesalku ditanggapi cengengesan dari Sunny.
Setelah menempuh perjalanan sekitar sepuluh menit. Kami sampai di toko kue yang dimaksud Sunny. Disana tersedia banyak sekali macam kue dan beberapa makanan sehari-hari. Astaga! Aku tak bisa melihat ini semua! Mengapa mereka tampak begitu lezat?.
Setelah cukup lama berkeliling mencari kue yang tepat untuk Hyun Joo sunbae, mataku tiba-tiba tertuju pada jajaran onigiri berisi tuna. Seketika terlintas kejadian saat di toserba itu. Saat seorang pria merelakan onigiri tuna yang hampir diraihnya untukku. Hahaha.. lucu juga jika diingat-ingat. Tapi mengapa ia justru melamun setelah itu? Dan mengapa tatapannya seolah mengenalku?. Entahlah, mungkin hanya perasaanku saja.
"Bulan? Mengapa kau senyum-senyum sendiri?" Tanya Sunny sambil memegang keningku.
"ah, tidak. Aku tidak apa-apa. Kau sudah selesai? Mari kembali ke kampus!." Ajakku.
"untung saja kau tidak membeli kue. Ini ambillah, aku belikan cheesecake krim manga kesukaanmu." Ujarnya sambil memberikan sekotak kue kecil padaku. Mataku berbinar menerimanya. Bagaimana bisa aku melewatkan kue dengan rasa surge ini? Terimakasih banyak, Sunny! Kau memang yang terbaik!.
Kami pun kembali ke kampus, dan langsung menuju stadion basket karena pertandingan sebentar lagi akan mulai. Ketika aku dan Sunny sampai di sana, ternyata Daniel sudah menunggu kami. Ia menyiapkan tempat duduk khusus kami.
"terimakasih, tapi kenapa kau menyiapkan tempat duduk untuk kami, Daniel?" Tanya Sunny saat kami duduk disana. "ini khusus dewan perwakilan mahasiswa, hahaha!" jawabnya santai. Padahal aku tau jelas Daniel hanya bercanda. "bukan begitu, ayahku meminta bertemu dengan kalian untuk membahas masalah kerjasama sekolah itu. Nanti ayahku dan beberapa staff khususnya akan duduk disana. Kalian bisa membahasnya saat dan setelah pertandingan nanti." Sambungnya.
Aku dan Sunny saling bertatap mata. Apa ini benar-benar kursi khusus?.
Benar saja, beberapa saat kemudian ayah Daniel yakni Tuan Lee dan beberapa staff nya memasuki stadion. Kami menyambutnya dengan seramah mungkin. "selamat datang, Tuan Lee. Silahkan duduk." Ujar salah satu dosen sambil membungkukan badan yang diikuti kami. Lalu Daniel mengatakan bahwa ia sengaja mempertemukan aku dan Sunny dengan Tuan Lee disini agar obrolan kami lebih santai. Tuan Lee menganggung paham lalu duduk di sebelahku. Sedangkan staff lainnya berpencar mengisi barisan kursi yang masih kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
LABYRINTH (MYG)
RomanceDipertemukan secara tidak sengaja, Soo Bin akhirnya menjatuhkan cinta pertamanya pada gadis blasteran bernama Bulan. Jatuh cinta, perjodohan, sakit hati, bahagia, hingga perpisahan akan mereka lewati dalam kisah ini. Kendati begitu, Ben dan Bulan ad...