"ma, aku pulang." Suara Bulan yang baru saja tiba.
"oh, maaf panggilannya harus ku tutup, ada Bulan. kapan-kapan kita lanjutkan" bibi Kim buru-buru memutus panggilan itu saat mendengar suara putrinya.
"sudah pulang? Bagaimana? Sudah bertemu professor?" bibi Kim mengelus rambut panjang putrinya.
Bulan hanya mengangguk.
Pandangannya masih kosong.
"apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, hm?"
Bulan kini menyandarkan kepalanya pada bahu sang ibu.
"aku bertemu dengannya." Ucap gadis itu lirih.
Bibi Kim menghela nafasnya lembut. Ia kini tau kenapa Nyonya Min sudah mendengar kabar Bulan kembali. Rupanya setelah melihat mobil Bulan menghilang dibalik gerbang, Ben buru-buru menghubungi ibunya.
Cklek
Bulan menyandar di pintu kamarnya yang telah ia kunci.
Ia menghela nafas dalam. Bulan tau, mau tak mau siap tak siap suatu saat ia pasti akan bertemu dengan Ben lagi. Tapi sungguh ia tak menyangka akan bertemu dengan pria itu secepat ini.
.......................................................
"kau masih ingat tempatnya kan, nak?" ucap sang ayah dibalik pintu.
"iyaaa, ayah pergi dulu saja aku nanti akan naik taksi."
Berbalut dress coklat dan rambut hitamnya yang tergerai seperti biasa, malam ini Bulan akan ikut hadir dalam acara makan malam bersama keluarganya. kata ibunya, ini Pesta kecil-kecilan untuk menyambut kembalinya Bulan setelah hampir 3 tahun berada di Jepang.
"baiklah, begini saja."
merasa cukup dengan penampilannya, Bulan bergegas memesan taksi online lalu menuju tempat yang dimaksud orang tuanya.
Hingga sampailah Bulan disana, restoran yang memang sering keluarganya kunjungi.
Kondisi restoran itu tidak banyak berubah, cukup ramai malam ini. Namun belum sampai Bulan masuk, seorang pelayan menyambutnya.
"Nona Bulan Shakira?"
Bulan mengangguk lalu pelayan tersebut mengarahkannya menuju ruangan vip. Kening gadis itu mengernyit, tidak biasa bagi keluarganya memesan sampai ruangan vip. Sekalipun sedang dalam momen-momen tertentu.
"annyeong ha-"
Ucapan Bulan terpotong mendapati tidak hanya keluarganya yang berada didalam ruangan itu. pantas saja, tidak mungkin sampai ke ruang vip kalau hanya keluarganya. Dilihatnya seorang wanita paruh baya menoleh kearah pintu saat ia tiba, dan seorang lelaki yang tetap tidak bergerak. Membelakangi pintu tempatnya berdiri. Ialah Ben.
"kau sudah sampai nak?, kemarilah duduk di sebelah mama." Ibu gadis itu tersenyum teduh pada gadisnya. Seolah mengatakan semuanya akan baik-baik saja.
Nafas Bulan memberat setelah duduk, posisi Ben dan Bulan terhalang Ayah Kim ditengah-tengah mereka. Sedangkan Ben hanya sesekali mencuri-curi pandang pada gadis itu. ia takut Bulan tidak nyaman.
"astagaa, kau semakin cantik saja. Bagaimana kabarmu? Kudengar kau lulus lebih cepat dari waktu yang seharusnya." Nyonya Min membuka kecanggungan diruangan itu.
Bulan meremas ujung lengan dressnya. Ingin rasanya gadis itu pergi dari tempat ini. Tapi bagaimanapun ia tak ingin menjadi gadis yang tak tau aturan. Setidaknya ia menunjukkan atittudenya.
"terimakasih, Nyonya. Kabarku baik."
Jawaban Bulan yang menyebut 'Nyonya' pada wanita paruh baya itu menambah atmosfer tidak nyaman di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LABYRINTH (MYG)
RomanceDipertemukan secara tidak sengaja, Soo Bin akhirnya menjatuhkan cinta pertamanya pada gadis blasteran bernama Bulan. Jatuh cinta, perjodohan, sakit hati, bahagia, hingga perpisahan akan mereka lewati dalam kisah ini. Kendati begitu, Ben dan Bulan ad...